Surabaya - Sejarawan dari Universitas Negeri Surabaya Prof Dr Aminuddin Kasdi meminta masyarakat lebih waspada terhadap segala kemungkinan munculnya paham komunis di negara ini. "Meski tidak terang-terangan, namun masyarakat harus lebih waspada dan tidak mudah menerima apapun yang mengindikasikan munculnya paham komunis," ujarnya di sela-sela seminar bertema "Mewaspadai Bahaya Laten Komunisme di Indonesia" yang diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Forum Masyarakat Cinta Damai (Formacida) di kampus UMS, Kamis. Menurut dia, potensi kembalinya paham komunis bisa muncul dari sejumlah indikasi, diantaranya penegakan hukum yang dinilai tidak dilakukan dengan baik, atau hukum yang berpihak pada penguasa dan pemilik modal, hingga maraknya tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Selain itu, lanjut dia, jurang kemiskinan yang terus terjadi dan kerapnya terjadi kerusuhan di berbagai daerah, termasuk tawuran pelajar, juga menjadi indikasi sangat rentan munculnya paham komunis. "Beberapa hal Itulah yang bisa menyulut disiintegrasi dan perpecahan antarmasyarakat. Sedangkan khusus kemiskinan, merupakan faktor kuat dimungkinkan bangkitnya kembali ajaran komunis di Indonesia," tukas dia. Ia mengungkapkan, jika kondisi tersebut tidak segera dibenahi maka ancaman akan kemarahan rakyat bisa menguat dan menimbulkan gerakan nyata. "Hal itu tercermin dari berbagai isyarat yang ada, seperti munculnya berbagai gerakan yang selalu mengatasnamakan rakyat," kata Aminuddin Kasdi. Sebagai langkah antisipasi, kata dia, pemerintah pemerintah harus memahami sejumlah hal untuk segera dilakukan pembenahan. Seperti penanggulangan kemiskinan secara serius, serta memiliki ketegasan dalam hal penegakan hukum. "Yang paling utama juga serius menyatakan perang terhadap KKN, dan mampu mencegah serta menangani kerusuhan yang kerap muncul di berbagai daerah dengan kembali menjalankan ajaran Pancasila dengan benar," tuturnya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012