Magetan - Sejumlah warga Dusun Kalitengah, Desa Mategal, Kecamatan Parang, Magetan, Jawa Timur, membongkar pipa air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat akibat tidak mendapatkan pasokan air sejak sepekan terakhir. Salah satu warga setempat, Adi Susanto, Rabu, mengatakan, sejumlah warga di dusunnya tidak lagi bisa mendapatkan air karena harus berebut dengan sejumlah pelanggan baru PDAM di desa tetangga, yakni Desa Nglopang. "Sejak setahun terakhir ini, air PDAM yang mengalir ke dusun kami dibagi dengan pelanggan baru yang berada di Desa Nglopang," katanya. Akibatnya, aliran air seluruhnya habis dikonsumsi mereka, sedangkan pihaknya tidak mendapatkan air sama sekali, sehingga warga kesal dan terpaksa membongkar pipa untuk mendapatkan pasokan air. Pihaknya sangat menyesalkan upaya PDAM Magetan yang membagi saluran pipa air tersebut. Akibatnya, ratusan warga di Dusun Kalitengah mengalami krisis air bersih, terlebih saat musim kering kali ini. "Seharusnya penambahan pelanggan disesuaikan dengan kemampuan debit air. Jika seperti ini, PDAM hanya terkesan cari untung dan tidak mementingkan pelanggan. Padahal warga juga rutin membayar tagihan," kata Adi. Setelah membongkar, warga akhirnya menyambungkan pipa yang terbongkar tersebut ke saluran air yang hanya mengarah ke Dusun Kalitengah. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap PDAM yang kurang maksimal dalam melayani pelanggannya. Direktur Utama PDAM Magetan, Sofyan, mengatakan bahwa krisis air bersih di Parang murni karena faktor kemarau. Khusus permasalahan di kawasan Desa Mategal dan Nglopang, pihaknya memang menerapkan sistem buka dan tutup atau bergiliran. "Hal ini dilakukan karena posisi Nglopang lebih tinggi dari Kalitengah. Selain itu juga dipengaruhi oleh debit air saat ini yang menyusut hingga hanya 6 liter perdetik. Jika langsung diarahkan ke Kalitengah, maka Nglopang tentu akan kalah. Kami sangat memahami apa yang dikeluhkan warga," ujar Sofyan. Mengatasi hal tersebut, pihaknya berencana menggelar mediasi dengan warga di kedua desa itu dalam waktu dekat. Ia berharap ada kesepakatan sehingga tidak ada lagi aksi pembongkaran pipa. Sementara, kekeringan mulai melanda kawasan Parang sejak sebulan terakhir. Berdasarkan data kecamatan setempat, kekeringan terjadi di Desa Joketro yang melanda sedikitnya 43 KK (kepala keluarga) dan Desa Trosono yang melanda sebanyak 346 KK. Untuk mengatasinya, PDAM telah melakukan pengiriman atau drop air bersih ke sejumlah desa yang kekurangan air. Untuk jangka panjang, Pemerintah Kabupaten Magetan telah membangun sejumlah infrastruktur, di antaranya Bendungan Gonggang dan lainnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012