Lumajang - Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami kekeringan dan krisis air bersih selama musim kemarau yang cukup panjang tahun ini. "Kekeringan melanda enam kecamatan di bagian utara Lumajang yakni Kecamatan Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Gucialit, Padang, dan Randuagung," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Hariyanto, Jumat. Ia menjelaskan, tidak semua desa di enam kecamatan itu yang mengalami kekeringan karena masih ada desa yang memiliki sumber mata air yang cukup. Menurut dia, pihak BPBD Lumajang mendapat informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) bahwa musim kemarau diprediksi hingga akhir Oktober 2012. "Kemarau yang cukup panjang menyebabkan debit sumber air mengecil dan sumur warga mulai mengering, sehingga warga di sejumlah desa di enam kecamatan itu kesulitan mendapatkan air bersih," tuturnya. BPBD bersama Dinas Sosial dan PDAM mendistribusikan air bersih ke sejumlah desa yang kekeringan akibat musim kemarau secara bergantian, sehingga bisa mengurangi beban warga yang kesulitan mendapatkan air bersih. "Setiap harinya PDAM mendistribusikan air bersih dengan menggunakan dua truk tangki untuk menyuplai kebutuhan air bersih di beberapa desa di enam kecamatan itu," katanya. Untuk mengatasi dampak kekeringan dalam jangka panjang, lanjut dia, BPBD Lumajang akan mendistribusikan bantuan lima tandon air ke sejumlah desa yang rawan kekeringan tahun ini. "Kelima tandon air itu merupakan bantuan dari BPBD Provinsi Jatim, sehingga dengan tandon dapat mempermudah distribusi air bersih di enam kecamatan tersebut selama musim kemarau," tuturnya. Lima tandon itu akan didistribusikan di Desa Pajarakan-Kecamatan Randuagung, Desa Kebonan-Kecamatan Klakah, Desa Gucialit-Kecamatan Gucialit, Desa Tempursari dan Sawaran Kulon di Kecamatan Kedungjajang. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012