Malang - Legislator Kota Malang menyoroti sejumlah proyek mercusuar daerah itu yang hingga saat ini masih terkatung-katung dan tidak ada penjelasan dari pihak eksekutif. Ketua DPRD Kota Malang Arif Dharmawan, Jumat, mengatakan, pihaknya akan memanggil para pejabat bersangkutan untuk menjelaskan perkembangan sejumlah proyek pembangunan yang sampai saat ini masih belum dikerjakan, meski anggaran dari APBD sudah disetujui dan ditenderkan. "Sebenarnya kami sudah melayangkan surat pemanggilan, namun tidak ada respon dan pekan depan kami akan panggil kembali. Proyek yang sudah disetujui dan mendapat kucuran dana dari APBD adalah Jembatan Kedungkandang, apalagi pemenang tendernya juga sudah ada," tegasnya. Ia mengakui, soal pembebasan lahan yang terkena proyek pembangunan jembatan tersebut merupakan hal yang paling sulit. Oleh karena itu, pihaknya ingin mengetahui secara detail langkah-langkah yang ditempuh eksekutif untuk menyelesaikan problem tersebut. Politisi dari Partai Demokrat itu berharap jika penyelesaian pembebasan lahan tersebut bisa diselesaikan dengan bijak dan tidak ada yang dirugikan, baik pemkot mapun masyarakat. Sebab, bagaimanapun juga proyek tersebut juga demi kepentingan bersama. Selain Jembatan kedungkandang yang masih terkatung-katung, katanya, pihaknya juga ingin mengetahui perkembangan dari rencana modernisasi Pasar Blimbing yang juga sudah disetujui dewan. "Sampai saat ini belum ada penjelasan perkembangan terkait pembangunan Pasar Blimbing ini. Bagaimana proses dialog dengan pedagang dan mulai pembangunannya oleh investor," ujarnya. Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Malang Dr Djarot Edi Sulistyo mengaku siap jika dirinya dimintai keterangan oleh para wakil rakyat. Hanya saja, lanjutnya, sampai sejauh ini dirinya belum pernah menerima surat pemanggilan dari wakil rakyat. "Kami belum pernah menerima surat pemanggilan dari dewan," tegasnya. Menurut Djarot, rencana pembangunan Jembatan Kedungkandang menunjukkan perkembangan yang cukup baik dan proses pembebasan lahan juga masih terus berlangsung. "Bahkan, warga yang sebelumnya menolak, secara bertahap juga mulai menerima tawaran pemkot," tandasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012