Magetan - Para petani jeruk pamelo di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, selama musim kering tahun ini kesulitan pasokan air untuk irigasi pertanian mereka sehingga banyak tanaman rusak. Salah satu petani jeruk pamelo di Desa Tambakmas, Kecamatan Sukomoro, Marijan, Kamis, mengatakan, kekeringan yang melanda pada musim kemarau kali ini telah membuat pohon jeruk mengering hingga banyak yang mati akibat kekurangan air. "Minimnya air telah membuat daun dan bunga dari tanaman jeruk rontok. Selain itu, bunga yang sudah menjadi buah tidak dapat tumbuh sempurna, kecil-kecil, kuning, dan tidak sehat," ujar dia. Karena kondisi tersebut, petani terpaksa merontokkan buah-buah yang rusak. Buah-buah yang tidak jadi tersebut akhirnya digunakan untuk pupuk kompos dari pada dibuang. Para petani mengaku tidak dapat berbuat banyak untuk mengatasi kesulitan air tersebut. Kondisi ini menyusul tidak adanya saluran irigasi untuk petani. Selain itu, sungai-sungai dan sumur pompa milik petani yang selama ini menjadi sumber pengairan sudah tidak lagi mengeluarkan air akibat kekeringan di musim kemarau panjang yang melanda daerah setempat sejak tiga bulan terakhir. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya membersihkan tanaman sambil menunggu musim hujan," kata petani jeruk pamelo lainnya di wilayah setempat, Sukar. Sementara, Kepala Dinas Pertanian Magetan Edy Suseno, mengatakan, memang belum ada sistem pengairan teknis untuk petani jeruk pamelo. "Selama ini pengairan pada tanaman jeruk pamelo masih mengandalkan hujan dan sumber air lainnya seperti sungai. Sehingga memang rawan terjadi kekeringan," ujar Edy. Meski demikian, pihaknya yakin para petani jeruk pamelo di wilayahnya sudah paham dengan kondisi tersebut. Tanaman memang terlihat kering selama musim kemarau, namun itu tidak mati. "Nanti setelah turun hujan, tanaman akan bertunas serempak dan kembali mengeluarkan bunga. Hal ini berbeda dengan padi, jika sudah puso maka tidak bisa diselamatkan lagi," terang Edy Suseno. Daerah Magetan yang terkenal sebagai sentra penghasil jeruk pamelo adalah Kecamatan Bendo, Takeran, Sukomoro, dan Kawedanan (Betasuka). Data Dinas Pertanian setempat mencatat, saat ini, populasi jeruk pamelo di Magetan telah mencapai 582.845 pohon, yang tersebar di sentra pengembangan pamelo dengan luas wilayah mencapai lebih dari 450 hektare. Rata-rata setiap hektarnya tertanami 1.300 pohon jeruk. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012