Madiun - Produksi padi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, selama Januari hingga akhir Agustus tahun 2012 mencapai 534.902 ton gabah kering giling (GKG). "Capaian sebesar 534 ribu ton gabah kering giling tersebut telah melampaui dari target produksi yang ditetapkan pada tahun ini," ujar Kasie Teknik Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Madiun, Catur Jaka Widada, Kamis. Jumlah tersebut diperoleh dari hasil panen selama masa tanam musim hujan dan musim kemarau pertama atau MK I. Menurut dia, target produksi padi tahun 2012 di Kabupaten Madiun mencapai 483.914 ton gabah kering giling (GKG) dengan target luas lahan sawah sebesar 76.986 hektare. "Sedangkan realisasinya sejauh ini mencapai 534.902 ton gabah kering giling dengan luas lahan sekitar 70.770 hektare. Dengan kata lain, target produksi telah terlampaui," kata dia. Catur mengaku bangga, meskipun memasuki musim kemarau yang berkepanjangan hingga terjadi kekeringan di sejumlah wilayah, namun realisasi produksi padi di Kabupaten Madiun secara total sudah bisa mencapai 100 persen dari target yang ditetapkan. Memang ada laporan dari para petani tentang lahan sawah yang gagal panen akibat puso. Namun luasan lahan tersebut tidak terlalu berpengaruh pada produksi padi secara umum karena jumlahnya yang sedikit. "Jumlah sawah yang puso hanya sekitar 24,3 hektare dari luas lahan musim tanam MK II yang mencapai 13.189 hektare. Dari sawah puso tersebut kerugian diperkirakan hanya mencapai 130 ton GKG," terang dia. Adapun daerah yang terkena puso di antaranya adalah sejumlah wilayah di Kecamatan Pilangkenceng dan Balerejo. Sedangkan sawah daerah Kabupaten Madiun bagian selatan dinilai aman karena irigasinya cukup. Sementara, Bupati Madiun Muhtarom mengatakan, produksi padi di Kabupaten Madiun terus mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2011 lalu produksi padi mencapai 491.543 ton GKG atau 211.469 ton setara beras. "Ternyata saat dikonsumsi terjadi surplus beras hingga 157.860 ton. Kita berharap, tahun ini surplus beras bisa terjadi lagi," kata Bupati. Ia menilai, surplus beras memberikan dampak positif dan dapat membantu pemerintah pusat dalam menyediakan pangan. Atas langkah tersebut, Muhtarom mengapresiasi perjuangan petani dalam meningkatkan produksi padi.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012