Jember - Sebanyak delapan kecamatan dari 31 kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih selama musim kemarau tahun ini. "Delapan kecamatan itu adalah Kecamatan Jelbuk, Arjasa, Patrang, Sumberbaru, Pakusari, Silo, Panti, dan Mayang," kata Kepala Bakesbangpol Linmas Jember, Widi Prasetyo, Jumat. Menurut dia, delapan kecamatan tersebut masuk kawasan yang sumber mata airnya mulai berkurang dan beberapa diantaranya merupakan daerah di kawasan pegunungan. "Ketika sumur warga mulai minim air, warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih karena lokasi sumber mata air yang jauh di kawasan pegunungan," tuturnya. Berdasarkan laporan yang masuk ke Bakesbangpol Linmas, lanjut dia, sejumlah sumur milik warga juga mulai mengering selama musim kemarau yang melanda daerah setempat, sehingga warga harus menghemat pemakaian air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. "Kami memberikan data kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jember untuk memasok air bersih ke beberapa wilayah yang kesulitan mendapatkan air bersih," katanya. Ia mengimbau warga berperan aktif untuk menyampaikan informasi kepada Bakesbangpol Linmas, apabila di daerahnya mengalami krisis air bersih selama musim kemarau yang cukup panjang tahun ini. "Kalau ada kawasan yang belum terdata, saya minta untuk segera melapor ke Bakesbangpol Linmas, sehingga bisa diatasi dengan mendistribusikan air bersih ke daerah tersebut," ujarnya menambahkan. Direktur Utama PDAM Jember, Taufan, mengatakan setiap hari pihaknya mendistribusikan lima tangki berisi 20 liter air bersih ke wilayah yang sudah masuk data daerah yang mengalami krisis air bersih. "Kami membantu warga yang kesulitan mendapatkan air bersih karena faktor jangkauan yang jauh dari sumber mata air atau sumber mata air yang minim. Hari ini giliran Kecamatan Jelbuk dan Arjasa yang mendapat pasokan air bersih dari PDAM," katanya.

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012