Surabaya - Sebanyak 130 pemudik tewas di Jawa Timur selama arus mudik sejak "H-9" (11/8) hingga arus balik pada "H+7" (26/8). "Selama Operasi Ketupat 2012 (11-26/8) memang terjadi 1.099 kecelakaan lalu lintas," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib di Surabaya, Kamis. Dari 1.099 kasus kecelakaan lalu lintas yang tercatat di Ditlantas Polda Jatim itu menyebabkan 130 korban tewas, 95 korban luka berat, 1.193 korban luka ringan, dan kerugian material mencapai Rp1,09 miliar. "Jumlah itu menunjukkan kenaikan signifikan dibandingkan dengan kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat 2011 sebanyak 667 kecelakaan dengan 94 korban tewas, 130 korban luka berat, dan 507 korban luka ringan," paparnya. Ditanya jenis kendaraan yang digunakan pemudik hingga 1.099 kecelakaan, ia menjelaskan mayoritas kecelakaan didominasi pemudik dengan menggunakan sepeda motor. "Hal itu terlihat dari pelanggaran lalu lintas saat Operasi Ketupat 2012 yang mencapai 7.797 kali pelanggaran yang meliputi 6.128 kali pelanggaran oleh pengendara motor, 1.048 kali pelanggaran oleh pengendara mobil, dan sisanya oleh bus, mobil barang," ucapnya. Menurut dia, jalur paling rawan saat arus mudik dan balik Lebaran 2012 adalah pantai utara atau pantura (Tuban, Lamongan, Gresik, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, hingga Banyuwangi) dengan 319 kali kecelakaan dan 36 korban tewas. "Kawasan berikutnya adalah jalur selatan (Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember) dengan 191 kali kecelakaan dan 36 korban tewas," katanya. Selanjutnya, jalur alternatif (Bojonegoro, Tanjung Perak, Madura, Madiun, Magetan, Kediri, Batu, Bondowoso) dengan 268 kali kecelakaan dan 33 korban tewas. Jalur paling rendah kerawannnya adalah jalur tengah (Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Nganjuk, Jombang, Mojokerto) dengan 221 kecelakaan dan 25 korban tewas. "Lebih rinci lagi, daerah dengan tingkat kecelakaan tertinggi adalah Pasuruan dengan 68 kali kecelakaan selama arus mudik Lebaran 2012 dengan tiga korban tewas, lalu Jember dengan 48 kecelakaan dan 13 korban tewas," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012