Surabaya - Pasar Bandul Merisi Kota Surabaya terancam terkena gusur menyusul adanya pembangunan jalan "frontage road" sisi timur Jalan Ahmad Yani. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Pemkot Surabaya Erna Purnawati, Rabu, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait lahannya yang selama ini dipakai sebagai pasar. "Selain itu, nanti kami juga akan berkoordinasi dengan PD Pasar Surya sebab pasar itu dalam kewenangan PD Pasar," ujarnya. Diketahui kondisi FR yang sudah jadi adalah mulai depan RSAL hingga Jl Margorejo. Untuk masuk ke FR, lewatnya adalah perlintasan KA di sekitar RSAL itu (samping jembatan layang Mayangkara). Pemkot Surabaya merencanakan jalan masuk menuju FR adalah lewat Jl. Stasiun Wonokromo. Jalan tersebut akan langsung tembus ke FR di depan RSAL. Menurut dia, akan ada pembebasan lahan di wilayah tersebut. Sebab jalan dari Jl Stasiun Wonokromo akan langsung diluruskan (tembus) ke RSAL. "Jalan ini digagas untuk menghindari penumpukan kendaraan di sekitar jembatan layang Mayangkara," ujarnya. Selama ini, kata dia, arus kendaraan dari Jl Stasiun Wonokromo berbenturan dengan kendaraan dari Jl Wonokromo, baik itu yang akan menuju Jl Ahmad Yani, masuk ke FR maupun yang hendak putar balik ke Ketintang atau ke tengah kota. Sebagai konsekuensi, lanjut dia, proyek ini akan menabrak Pasar Beras Bendul Merisi sehingga pasar tersebut akan dipindah. Mantan Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeko ini menambahkan proyek itu rencananya akan dikerjakan pada 2013. Ia menyebut pihaknya saat ini sedang konsentrasi untuk meneruskan FR di sisi selatan, yakni Jl Jemursari hingga Siwalankerto. "Di sana masih ada 25 persil yang harus dibebaskan," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012