Kota Gaza - Ratusan orang Palestina, Jumat (17/8), berdemonstrasi di Jalur Gaza, yang dikuasai HAMAS, guna menentang upaya penguasa Yahudi untuk mengosongkan kota suci Jerusalem dari warga Palestinanya.
Rakyat Palestina ingin Jerusalem Timur, yang direbut oleh Israel pada 1967, sebagai ibu kota negara masa depan mereka, sementara Israel menganggap seluruh kota tersebut sebagai "ibu kota abadi negara Yahudi".
Para pengunjuk-rasa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan yang menentang apa yang mereka sebut sebagai me-Yahudi-kan kota itu. Demonstrasi tersebut dilancarkan untuk memperingati hari internasional guna mendukung Jerusalem.
Para demonstran itu adalah anggota bermacam faksi Palestina Islam, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu pagi. Mereka juga mengusung miniatur Masjid Al-Aqsha, tempat suci ketiga bagi Muslim.
Rabah Muhana, pemimpin Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina (PFLP) memberitahu pengunjuk-rasa bahwa pembebasan Jerusalem dan wilayah Palestina harus dilancarkan dengan segala bentuk perlawanan.
"Jerusalem tak pernah dapat diraih kembali lewat perundingan yang tak masuk akal dan bukan dengan pengutukan serta pencelaan. Apa yang disebut pembicaraan perdamaian sementara pendudukan berlangsung terus harus dihentikan, sebab itu membahayakan usaha kita," kata Muhana.
Sementara itu, puluhan ribu orang Palestina menunaikan Shalat Jumat terakhir dalam bulan Ramadhan di Masjid Al-Aqsha di Jerusalem, di tengah pengamanan ketat oleh Israel,
Sebanyak 400.000 orang Palestina menunaikan Shalat Jumat di kota tua Jerusalem, tempat polisi hanya mengizinkan orang yang berusia di atas 40 tahun untuk memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha dan bershalat di sana. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012