Madiun - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Madiun, Tohir Rochani, salah membaca teks Proklamasi Kemerdekaan pada saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia di Alun-Alun setempat, Jumat. Politisi dari Partai Demokrat tersebut salah membaca teks yang seharusnya "pemindahan kekuasan" justru dibaca "pemindahan kemerdekaan". Hal tersebut spontan merusak suasana khidmat yang ada sejak upacara dimulai. Tohir saat ditemui usai upacara, mengaku kesalahan pembacaan teks tersebut murni merupakan dari dirinya dan bukan karena teknis. "Yang salah tadi saya, karena tulisannya sudah benar. Saya yang salah baca," ucapnya pendek kepada wartawan di sekitar lokasi upacara. Sementara, Wali Kota Madiun Bambang Irianto, menanggapi hal ini memilih tidak berkomentar banyak. Ia menilai wajar jika seseorang salah saat membaca sesuatu. "Manusia itu tidak luput dari kesalahan, jadi jangan dibesar-besarkan. Yang penting makna dari kemerdekaan itu sendiri," ujar Bambang. Pantauan di lapangan, secara umum upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia di Alun-Alun Kota Madiun berjalan lancar, meski terdapat beberapa gangguan pengeras suara akibat padamnya aliran listrik. Selain itu, juga banyak terdapat peserta upacara yang pingsan. Para peserta yang pingsan tersebut mayoritas terdiri dari pelajar sekolah dan ada beberapa PNS. Hal tersebut diduga akibat teriknya matahari dan kondisi fisik yang melemah karena puasa. "Saya merasa pusing dan tiba-tiba gelap. Saat tersadar saya sudah berada di luar barisan dan ditolong oleh sejumlah petugas kesehatan," tutur salah satu siswa peserta upacara yang pingsan, Puji. Upacara tersebut selain dihadiri oleh pejabat Pemerintah Kota dan Kabupaten Madiun, juga dihadiri oleh petinggi TNI/Polri setempat.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012