Jakarta - Perusahaan ponsel pintar (smartphone) Sony Mobile mengenalkan enam produk terbaru mereka yang akan hadir pada semester kedua 2012 di pasar perangkat komunikasi genggam di Indonesia. Enam produk Sony Mobile yang akan memperketat persaingan pasar smartphone tanah air yaitu Xperia tipo, Xperia tipo dual, Xperia miro, Xperia go, Xperia acro S, dan Xperia ion. Di antara produk-produk baru yang diperkenalkan kepada sejumlah pekerja media pada pertengahan Juni itu, Xperia go mampu menarik perhatian karena ponsel ini direndam di bir yang merupakan cairan asam tanpa mengurangi kemampuannya. ANTARA News berkesempatan mengulas produk yang mengusung slogan style and durability itu. Desain Xperia go, sebagaimana kecenderungan ponsel-ponsel lain Sony, berbentuk persegi dengan ujung melengkung. Produk ini mempunyai berdimensi 111 milimeter panjang, 60,3 milimeter lebar, dan ketebalan 9,8 milimeter. Ukuran dimensi ponsel berbobot 110 gram itu agaknya menyerupai ponsel Apple iPhone 4S, Samsung Galaxy SII, Nokia Lumia 800, dan HTC Rhyme yang merupakan ponsel pintar berlayar sentuh. Dimensi itu masih memungkinkan pengguna untuk mengoperasikan produk berlayar sentuh 3,5 inci itu hanya dalam satu tangan meski ukurang panjang ponsel membuatnya sedikit menonjol ketika digenggam. Kesederhanaan penampilan ditunjukkan Xperia go dengan memiliki dua tombol pengaturan; tombol daya yang berada di sisi atas ponsel, dan tombol tingkat suara (volume) yang juga menjadi tombol perbesaran gambar (zoom) ketika mengaktifkan fungsi kamera berada di samping kanan ponsel. Ketiadaan tombol khusus untuk mengakses fungsi kamera atau pemutar musik menjadi kekurangan sekaligus konsistensi produk yang cenderung mengutamkan kesederhanaan ini. Untuk fungsi konektivitas, Xperia go dilengkapi lubang aksesoris headset yang berada di samping kiri atas dan lubang pengisi daya micro USB yang sekaligus berfungsi penghubung data di samping kanan ponsel. Selubung penutup (cover) ponsel terbuat dari plastik dengan tiga pilihan warna; hitam, putih, dan kuning. Pemakaian plastik sebagai bahan penutup agaknya jauh dari kesan durabilitas, dibanding mungkin alumunium, seperti yang diunggulkan produk ini. Berbeda dengan produk-produk ponsel Sony seri yang lain, cover belakang Xperia go menutup seluruh bagian belakang ponsel dengan lubang kamera dan speaker suara. Model selubung penutup itu agaknya menjadi kekuarangan produk ini ketika pengguna akan memasukkan kartu operator (SIM) atau kartu penyimpanan data eksternal (memori). Anda setidaknya harus menggunakan kuku jari atau benda pipih yang aman untuk membuka dan menutup cover belakang produk. Slot kartu operator dan kartu memori eksternal pada Xperia go tersingkap oleh penutup sehingga kembali diperlukan usaha untuk membuka, dengan kuku atau benda pipih. Penutup pada slot kartu operator dan kartu memori itu tampaknya berfungsi menjaga agar air atau debu tidak dapat masuk meski melewati sela-sela cover belakang. Uniknya, pengguna juga tidak dapat melihat baterai--apalagi melepasnya--dari sisi dalam setelah selubung penutup dibuka. Dalam kotak kemasan penjualannya, ponsel Sony itu dilengkapi kabel data, steker, headset, modul panduan penggunaan dan informasi keselamatan perangkat. Kemampuan dasar Xperia go memakai chipset Novathor U8500 besutan ST Ericsson dengan prosesor ARM Cortex A9 berinti ganda (dual core) yang mempunyai kecepatan satu giga hertz. Untuk mengimbangi prosesor itu, Sony menanamkan kartu RAM sebesar 512 mega bit dan ruang penyimpanan internal di ponsel yang diterima ANTARA News sebesar dua giga bit (GB). Untuk menguji kehandalan prosesor Cortex A9 sekaligus kartu RAM, ANTARA News menginstal permainan Frontline Commando dan melakukan panggilan telepon ketika permainan berjalan. Ponsel cukup merespons saat tombol 'mulai' permainan ditekan meski terdapat selang waktu kurang sekitar satu detik. Permainan terhenti saat ponsel menerima panggilan masuk. Setelah panggilan selesai, Fronline Commando mengulang layar permainan dari awal, bukan melanjutkan permainan yang sedang berjalan. Xperia go yang didapat ANTARA News masih menggunakan sistem operasi Android 2.3.7 (Gingerbread) dan belum dapat diperbarui ke Android 4.0 (Ice Cream Sandwich). Pembaruan sistem operasi (OS) ponsel belum terdapat saat aplikasi pusat pembaruan (update center) dibuka. Aplikasi itu mengatur seluruh pembaruan perangkat lunak ponsel, baik sistem operasi ataupun aplikasi pendukung lain. Dari sisi ketahanan baterai, produk itu mampu bertahan hingga sekitar 17 jam dengan penggunaan normal jika baterai terisi penuh. Penggunan normal itu mencakup menerima atau melakukan panggilan telepon sekitar sejam; pengiriman pesan singkat (SMS); pengaktifan sejumlah aplikasi yang terhubung Intenet seperti Gmail, Twitter, Facebook, Google+, Yahoo! Messenger, Youtube; buka-tutup aplikasi pemutar musik dan video; serta pengaktifan fungsi kamera. Ketika baterai benar-benar habis, ponsel membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk mengisi listrik dalam baterai hingga penuh. Bagi Anda yang terbiasa menggunakan ponsel berpanel ketik dan bukan layar sentuh, kenyamanan mengetik menjadi salah faktor yang perlu dipertimbangan di Xperia go. Jarak antar karakter untuk mengetik sangat rapat saat ponsel diposisikan tegak dan sedikit agak longgar jika diposisikan tidur atau miring. Kemunculan auto-type, yang bertujuan membantu pengetikan, juga cenderung mengganggu layar utama yang sudah tertutup panel ketik sentuh. Tampilan muka pengguna (user interface) Xperia go masih serupa dengan rangkaian ponsel pintar Sony Mobile lain yang tidak membawa nama Ericsson. Tampilan muka itu mempunyai tombol menu utama di tengah-bawah pada tampilan muka utama dengan empat pilihan tampilan muka tambahan ketika layar digeser ke kanan dan kiri. Sayang, tampilan muka pada Xperia go belum mampu menyesuaikan posisi tampilan pengguna manakala ponsel pada posisi tidur. Ponsel dilengkapi piranti lunak terintegrasi, Sony PC Companion, yang dapat di-instal di komputer jika pengguna menghubungkan ponsel dengan komputer. Fungsi dasar ponsel Suara speaker telinga untuk mendengar pembicaraan panggilan telepon memang bagus di lingkungan yang tidak begitu bising. Tapi, saat Anda berada di arena konser musik, lupa membawa headset dan tidak ingin pembicaraan diketahui pihak lain jika mengaktifkan loud speaker, tingkat suara paling tinggi pun tidak banyak membantu Anda untuk mendengar lawan bicara. Tombol angka Xperia go untuk melakukan panggilan telepon memang lebih memberikan kenyaman bagi pengguna, tapi tombol itu tidak dapat menyimpan nomor kontak untuk melakukan panggilan cepat, jika tombol ditekan agak lama. Pengiriman pesan singkat (SMS) lebih mudah dilakukan jika Anda memposisikan ponsel dalam keadaan tidur atau samping dibanding posisi tegak. Dalam posisi tidur (landscape), input nomor tujuan langsung ditawarkan setelah Anda selesai mengetik teks pesan. Hal itu berbeda jika ponsel dalam posisi berdiri (potrait) karena input nomor tujuan sempat tersembunyi ketika auto-text muncul. Keunggulan penyimpanan nomor kontak di Xperia go yaitu mampu mengirim panggilan langsung ke layanan kotak suara. Selain nomor telepon, daftar kontak juga dapat dilengkapi dengan alamat surat elektronik, identitas media jejaring sosial, alamat pos, dan tautan situs Internet. Ponsel yang mampu diatur dalam bahasa Indonesia itu tetap mencantumkan sejumlah fungsi keamanan yaitu kunci layar ponsel, kunci kartu operator, penyembunyi sandi, dan sandi enkripsi untuk kartu penyimpanan eksternal. Meskipun diklaim sebagai ponsel yang bandel, Xperia go bukan model ponsel yang ramah terhadap penyandang disabilitas terutama tuna netra. Fungsi input suara hanya mendukung pencarian di Internet dan bukan perintah mengakses panggilan telepon atau pengiriman pesan suara. Fungsi akses data Konektivitas jaringan nirkabel WiFi dan Bluetooth, memudahkan pengguna menghubungkan ponsel ke Internet ataupun perangkat digital lain. Xperia go juga dapat menjadi titik WiFi bagi perangkat lain yang terdukung konektivitas nirkabel. Berbekal kabel data micro USB, Anda juga dapat menjadikan ponsel sebagai modem Internet tanpa harus menginstal PC Companion--di komputer Windows 7--meski dalam waktu sekitar setengah jam ponsel akan terasa panas. Fungsi hiburan, multimedia, dan olah data Sistem operasi Android Gingerbread di ponsel cukup mendukung sejumlah permainan yang tersedia di Google Play. Sebagaimana disebut di sebelumnya, responsivitas dan kontrol ponsel cukup baik saat menjalankan permainan digital meski terkadang masih terasa lambat. Tampilan grafis layar berpiksel 480 x 320 itu juga cukup mendukung kontras warna dan detail gambar permainan, terutama untuk permainan olahraga, balap, dan 'arcade'. Dengan satu kamera berukuran lima mega piksel yang dilengkapi lampu sorot dan sensor jarak pada sisi belakang, ponsel siap merekam gambar statis (foto) atau dinamis (video). BRAVIA Engine yang digadang ponsel-ponsel Sony agaknya memang mampu membutikan kualitas warna pada foto dan video yang direkam. Namun, Anda harus memastikan obyek gambar cukup mendapatkan cahaya--dan bukan malam hari--jika menyangkut ketajaman gambar, apalagi jika gambar diperbesar (zoom). Xperia go memang tidak memberikan tombol khusus di tepi ponsel untuk mengakses fungsi pengambilan foto atau video, tapi dengan fitur geser ketika layar diaktifkan setelah modus tidur. Ketika perekaman video diuji, tampilan video berformat MP4 yang dihasilkan agak terputus-putus atau kurang halus, seolah video merupakan rangkaian foto-foto yang digabung. Selain itu, ketiadaan kamera depan menjadi kabar kurang menggembirakan bagi pengguna yang ingin melakukan panggilan video melalui sejumlah aplikasi perpesanan. Kualitas suara memang bagus dalam perekaman video yang mampu menghasilkan audio cukup bagus meski agak pecah. Namun, Xperia go tidak memberikan aplikasi bawaan untuk merekam suara. Anda harus mengunjungi Google Play untuk mendapatkan aplikasi perekam suara. Aplikasi pemutar musik dan radio yang ada di Xperia go memang menghasilkan suara jernih dan tidak pecah jika pengguna memakai headset. Tapi jika Anda mengaktifkan speaker, suara yang dihasilkan jauh berbeda dengan suara dari headset. Aplikasi pemutar musik Sony mempunyai fitur penyeimbang frekuensi suara yang setidaknya membantu menetralkan suara pecah dari speaker. Sony juga membekali fitur xLOUD yang mampu meningkatkan suara meski Anda sudah memaksimalkan volume suara. Aplikasi pemutar radio Sony, sayangnya, tidak dibekai fungsi perekaman siaran radio. Tapi bukan berarti aplikasi radio itu menjadi biasa karena fitur pelacak lagu "TrackID" mengobati kekurangan aplikasi radio. Sony telah menggabungkan fungsi penyuntingan sederhana untuk gambar video dan foto yang terintegrasi dalam aplikasi 'Galeri'. Untuk teks, Sony menyediakan aplikasi "Office Suite Viewer 6" yang hanya berfungsi untuk membuka dan membaca teks berformat TXT, DOC, DOCX, RTF, PDF, PPT, dan sejumlah format teks lain. Keunggulan produk Sony Xperia go memang didesain unggul dalam ketahanan air dan debu dengan peringkat Ingress Protection (IP) 67 yang berarti ponsel tetap kebal meski dibenam seutuhnya di dalam air. Namun, hal itu bukan berarti Anda dengan bebas memakai ponsel meskipun penutup lubang micro USB dan konektor headset telah terpasang rapat. Sony memperingatkan pengguna Xperia go untuk tidak memakai dan merendam ponsel di air laut, kolam renang, air panas, pasir atau lumpur, bahan kimia cair dan bahkan menyelam. Nilai IP67 justru menunjukkan ponsel tetap dapat digunakan dalam kondisi cuaca yang ekstrim seperti hujan atau salju. Xperia go dapat dicelup air hingga sedalam satu meter--bukan 10 meter seperti diberitakan ANTARA News sebelumnya--dengan durasi 30 menit. Sayangnya, fungsi kontrol layar sentuh tidak dapat berjalan bahkan ketika sebagaian tubuh ponsel masuk air. Hanya tombol volume suara atau perbesaran gambar yang masih dapat digunakan. Maka, Anda tidak dapat menggunakan Xperia go sebagai ganti kamera air dalam (under water) ataupun menjalankan aplikasi lain saat ponsel tercebur air. Kontrol layar sentuh juga beberapa kali sempat meleset saat permukaan layar ponsel masih tergenang air. Pengguna harus memastikan hanya tetes-tetes air yang tertinggal di atas layar jika tetap ingin mengoperasikan ponselnya. Layar sentuh Xperia go juga sensitif terhadap tekanan air yang menetes di permukaannya sehingga jika Anda akan mengoperasikan ponsel pastikan ruang yang cukup aman dari tetes air ketika hujan. Seri sebelumnya Xperia go melanjutkan ponsel tahan debu dan air Xperia active dengan perbedaan utama pada bentuk, ukuran dimensi dan layar. Xperia go tetap mengusung kamera lima megapiksel, Android 2.3, dan prosesor satu giga hertz--meski berbeda produsen--sebagaimana terdapat dalam pendahulunya. Berbeda dengan Xperia go, sisi dalam belakang Xperia active dapat dibuka ketika pengguna akan memasukkan kartu operator atau melihat baterai. Kompetitor Di ceruk pasar ponsel-ponsel tahan air bersistem operasi Android, Xperia go akan menghadapi produk dari pabrikan lain seperti Motorola Defy XT535, Samsung Galaxy Xcover, Panasonic Eluga, dan bahkan mungkin koleganya Xperia acro S yang memang menyasar segmen premium untuk ponsel tahan air. Kepala Aktivasi Merek dan Kanal PT Sony Mobile Communication Indonesia, Oky Gunawan, mengatakan Xperia go sudah tersedia di pasar tanah air sejak akhir Juni. "Harga jual perdananya pada kisaran Rp3 juta-an," kata Oky ketika dihubungi melalui telepon. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012