London (ANTARA/Reuters) - Tim cabang olahraga menembak AS, Kamis (26/7), "menjauhkan diri" dari kasus penembakan massal oleh pria yang mengaku "The Joker", pada pemutaran perdana film "Batman: The Dark Knight Rises", pekan lalu di Colorado. Para atlet menembak itu mengeluhkan cabang olahraga yang mereka geluti telah menjadi korban penyamarataan persepsi orang banyak setelah penembakan itu. Pada konferensi pers pertama mereka, sejak tiba di London untuk mengikuti Olimpiade, salah satu anggota timnas AS Kim Rhode (33) mengatakan cabang olahraganya itu menjadi target ketidakadilan. Menembak telah menjadi cabang olahraga yang selalu dipertandingkan di Olimpiade sejak pesta olahraga dunia itu digelar perta kalinya di Athena pada 1896. "Kami tahu pasti akan ditanya terkait peristiwa itu. Cabang olahraga kami sangat berbeda dengan terjadinya insiden tersebut," kata peraih peraih emas Olimpiade sebanyak dua kali itu, Kamis. "Pria muda (pelaku) itu sangat mengganggu dan merugikan kami. Sayangnya cabang olahraga kami dinilai sama seperti insiden penembakan itu. Seringkali hal seperti itu disamakan dengan olahraga ini," keluhmya. Kim Rhode bertanding di Olimpiade 2012 di kelas "skeet shooting" dan "trap shooting" untuk kategori perempuan. Dia berambisi untuk menjadi perempuan Amerika Serikat pertama yang bisa meraih lima medali emas Olimpiade secara berturut-turut di cabang olahraga perorangan. Perempuan asal California itu mengaku peristiwa penembakan tersebut mengecewakan dia dan 19 rekannya di timnas. "Olahraga itu sebenarnya mengajarkan tanggungjawab, kedisiplinan, fokus, sikap menghormati dan segala sesuatu di lapangan tersebut adalah hal yang sedang kami kerjakan di Olimpiade ini," katanya. "Mengajarkan kepada anak-anak, orang muda dan keluarga bahwa cabang olahraga menembak sangat berbeda dengan penembakan. Kami kecewa kalau disamakan dengan pelaku kejahatan itu," tambahnya. Sementara itu, atlet putra kelahiran Bulgaria Emis Milev mengutarakan hal yang sama mengenai peristiwa itu. Emil bertanding di kelas "rapid fire pistol" kategori pria. "Permasalahannya bukan terletak pada senjata, tetapi orang dibalik pistol yang berbuat kejahatan. Dia akan mendapatkan kerugian jika tidak bisa mengendalikan tangannya terhadap senjata api. Senjata yang digunakan dalam cabang olahraga ini tidak bisa dikaitkan dengan pelaku kejahatan semacam itu," katanya. Pada Jumat (20/7) pekan lalu, saat peluncuran perdana film Batman terbaru di bioskop Century 16 Aurora, Colorado, seorang pria menyusup masuk ke studio dan menembaki puluhan penonton. Pria bernama James Holmes terebut mengaku sebagai Joker, musuh terjahat Batman. James "The Joker" Holmes pernah ditolak saat mencalonkan diri untuk bergabung dalam klub menembak.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012