Tulungagung - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung menemukan puluhan kemasan aneka makanan-minuman rusak saat menggelar inspeksi mendadak di sejumlah swalayan, Kamis. "Ada banyak jenis produk kemasan yang kami temukan sudah dalam kondisi rusak (kemasannya) maupun kadaluarsa. Ini membuktikan bahwa daerah pinggiran rawan peredaran 'mamin' tidak layak konsumsi," kata Kabid Industri dan Perdagangan Disperindag Tulungagung, Eka Prihadi. Razia aneka produk makanan dan minuman yang juga melibatkan instansi kepolisian, dinas kesehatan dan satpol PP tersebut sengaja menyisir toko-toko serta swalayan yang ada di daerah pinggiran Kabupaten Tulungagung, seperti di Kecamatan Ngunut, Rejotangan, Campurdarat, Bandung, Kauman, serta Ngantru. Menurut penjelasan Eka, hal itu dimaksudkan untuk mengetahui intensitas peredaran produk mamin yang sudah afkir, baik karena rusak maupun kadaluarsa, dari wilayah kota ke toko-swalayan di daerah pinggiran. "Kami telah lama memantau kecenderungan itu, beberapa produk yang kondisi kemasannya sudah rusak maupun kadaluarsa sengaja 'dilempar' ke toko-toko di daerah pinggiran dengan harga di bawah standar, mungkin maksudnya supaya barang tidak layak edar/konsumsi itu tidak terdeteksi petugas," terangnya. Hasil razia yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB di sejumlah daerah di Kecamatan Ngunut setidaknya membuktikan indikasi tersebut. Meski Eka tidak mengungkap detail temuan aneka produk kemasan yang kondisinya rusak maupun izin edarnya telah kadaluarsa, ia memastikan jumlah temuan cukup banyak dan bervariasi. Tim gabungan bahkan sempat mendapati puluhan produk sarden yang kondisi kemasan kalengnya telah berkarat namun tetap dipajang di etalase salah satu swalayan di Kecamatan Ngunut. Beberapa jenis produk lain yang kondisi kemasannya juga rusak ditemukan pada komoditi susu kaleng, roti, minyak goreng, serta kosmetik kadaluarsa. "Kalau kemasannya rusak, berkarat ataupun penyok karena benturan, maka isi di dalamnya berpotensi ikut rusak atau terkontaminasi bakteri yang masuk melalui bagian kaleng yang rusak atau berkarat tadi. Ini kalau sampai dikonsumsi bisa membahayakan konsumen," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012