Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menilai intervensi yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah dengan menggelar operasi pasar sangat efektif menekan terjadinya kenaikan berbagai komoditas kebutuhan pokok.
Ditemui usai membuka pasar murah "Kampoeng Ramadhan 2012" di areal parkir "Jatim Expo (JX) International" di Surabaya, Jumat, Soekarwo mengatakan, kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok yang terjadi setiap menjelang Ramadhan sangat memberatkan masyarakat.
"Masyarakat kalangan bawah harus mendapatkan dukungan untuk membeli barang kebutuhan dengan harga terjangkau. Dalam hal ini, intervensi dari pemerintah pusat maupun daerah sangat diperlukan," tukasnya.
Dalam upaya mengendalikan harga, lanjut Soekarwo, Pemprov Jatim mengalokasikan anggaran sekitar Rp12,5 miliar untuk subsidi ongkos angkut sejumlah barang kebutuhan pokok dari produsen ke 38 kabupaten/kota yang menggelar operasi pasar selama Ramadhan.
"Kecuali daging sapi dan ayam yang cenderung naik, harga kebutuhan pokok lainnya seperti beras, gula, minyak goreng, dan cabe merah sudah turun dibanding sebelum dilakukan operasi pasar," ujarnya.
Gubernur mencontohkan harga gula pasir yang sebelumnya mencapai Rp13.000 kini turun mendekati Rp12.000 perkilogram, kemudian minyak goreng curah dari Rp11.300 menjadi Rp10.400 perkilogram.
"Mudah-mudahan menjelang Lebaran nanti, harga kebutuhan pokok bisa semakin turun karena kebutuhan masyarakat sudah pasti meningkat," tambah pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu.
Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, termasuk Bulog dan PTPN serta industri swasta untuk menyiapkan stok barang dalam operasi pasar.
Terkait pasar murah "Kampoeng Ramadhan" yang digelar JX International (salah satu anak usaha PT Panca Wira Usaha Jatim), Soekarwo menilai program ini bisa menjadi sarana bagi kalangan usaha kecil dan menengah untuk memasarkan produknya.
Direktur PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim Arif Afandi mengatakan, pasar murah Kampoeng Ramadhan diikuti sebanyak 330 peserta, mulai industri rumah tangga, UKM, industri besar, dan BUMN dari berbagai daerah.
"Sebenarnya peserta yang berminat ikut sangat banyak, tetapi kami terpaksa kami tolak karena jumlah stan yang tersedia sangat terbatas. Kami berharap tahun depan bisa lebih banyak lagi," tuturnya.
Program Kampoeng Ramadhan tahun kedua ini yang berlangsung hingga 15 Agustus 2012, menargetkan transaksi sebesar Rp20 miliar atau naik dibanding realisasi tahun lalu sekitar Rp15 miliar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012