Madiun - Konsumsi telur ayam ras di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, diperkirakan akan naik hingga 40 persen dari hari biasa, selama momentum puasa dan Lebaran tahun 2012.
"Diperkirakan, konsumsi telur ayam akan naik dari 10 hingga 40 persen pada saat puasa dan lebaran nanti, atau mencapai 17 ton per hari dari kebutuhan normal yang mencapai 12 ton per hari," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Madiun, Lilin Syarifah, Rabu.
Menurut dia, kenaikan konsumsi tersebut dipicu oleh tingginya permintaan masyarakat selama bulan puasa hingga menjelang Lebaran yang identik dengan membuat kue atau roti.
"Pada dasarnya permintaan sudah naik sejak sebelum puasa. Banyak masyarakat yang menggelar hajatan, hal tersebut secara tidak langsung juga mempengaruhi pada stok dan harga," terang dia.
Meski terjadi peningkatan konsumsi, pihaknya memastikan stok telur di pasaran akan terjamin. Hal ini karena selain mengandalkan produksi dari Kabupaten Madiun sendiri, stok telur ayam ras juga didatangkan dari wilayah Magetan dan Blitar. Adapun, tingkat produksi telur ayam ras di wilayah Kabupaten Madiun saat ini mencapai 5 hingga 6 ton per hari.
Terkait tingginya harga komoditas telur ayam ras di pasaran saat ini, Lilin mengaku tidak dapat berbuat apa-apa. Sebab fluktuasi harga telur ditentukan oleh kondisi pasar.
"Harga telur naik akibat perilaku pasar, yakni permintaan yang tinggi di masyarakat. Hal ini mungkin berlangsung hingga lebaran nanti," kata dia.
Untuk menjaga kestabilan stok di pasaran, pemerintah daerah Kabupaten Madiun terus berkoordinasi dengan peternak pemasok telur di wilayah setempat dan juga dari daerah lain.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Madiun, Santoso, menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap peredaran telur ayam di pasaran.
"Ini karena, stok dan tingkat kebutuhan konsumen terhadap komoditas telur pada saat puasa hingga lebaran mendatang meningkat," kata Santoso.
Keadaan ini, rawan digunakan oleh pedagang musiman yang hanya ingin mengejar keuntungan tanpa memerdulikan mutu telur dan kepuasan konsumen. Pembeli diimbau untuk teliti saat membeli telur. Tidak hanya telur ayam, namun juga komoditas ternak lainnya, seperti daging sapi, daging ayam, telur bebek, maupun telur puyuh. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012