Jakarta -Sekjen Presidium Dewan Papua (PDP) Thaha Al-Hamid mengatakan rakyat Papua menyambut baik ajakan pemerintah untuk berdialog demi mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Papua. "Sejak tahun 2000, gagasan dialog selalu menjadi pilihan bagi orang Papua untuk menyelesaikan konflik," katanya dalam acara peluncuran Buku 'Oase Gagasan Papua Damai' dan diskusi publik 'Negosiasi Untuk Perdamaian Papua' di Universitas Al-Azhar, Jakarta, Kamis. Thaha mengatakan, salah satu faktor yang memperburuk konflik di Papua adalah komunikasi politik dan budaya yang tidak berjalan dengan baik antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat. "Maka sudah waktunya pemerintah melalui Menkopolhukam(Djoko Suyanto,red) membentuk dewan kerja untuk membuat rencana dan dialog damai di Papua," kata dia. Solusi akhir Dalam acara yang sama, ahli perdamaian daerah konflik Dr. Farid Husain mengatakan, perdamaian merupakan solusi akhir dari setiap konflik yang dapat dicapai dengan berdialog. Farid menjadi salah satu tokoh yang mendorong gagasan dialog antara pemerintah pusat dengan masyarakat Papua. Gagasan yang disebut dialog Jakarta-Papua tersebut diusung oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Imparsial. Menurut dia, konflik antara pemerintah dan masyarakat Papua disebabkan masalah-masalah yang belum dibahas dan dijawab hingga tuntas sehingga menimbulkan kekecewaan. "Masyarakat yang kecewa akan cenderung melakukan kekerasan untuk menarik perhatian pemerintah," kata dia. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012