Jember - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, demonstrasi menolak program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait pembagian kondom kepada para remaja yang berpotensi tertular penyakit HIV/AIDS. Puluhan aktivis HTI membawa sejumlah poster dan selebaran yang berisi penolakan kampanye kondomisasi oleh Kemenkes di bundaran DPRD Kabupaten Jember, Kamis. "Kami dengan tegas menolak kebijakan Menkes Nafsiah Mboi karena pemakaian kondom bukan cara yang tepat untuk mencegah penularan penyakit HIV/AIDS, justru akan melegalkan perzinahan dan seks bebas," kata koordinator aksi HTI Jember, Ahmad Hadi. Menurut dia, pencegahan penularan penyakit HIV/AIDS dapat dilakukan dengan mengurangi media penyebaran dengan menekan kasus seks bebas dan pemakaian jarum suntik pada pecandu narkotika. "Tidak ada jaminan bahwa penggunaan kondom merupakan cara efektif untuk mencegah penularan HIV/AIDS, sehingga HTI Jember menolak keras rencana Kemenkes itu," katanya. Ia menjelaskan program kondomisasi hanya akan membuka peluang terjadinya legalisasi perzinahan dan seks bebas yang sebenarnya dilarang oleh ajaran agama Islam, bahkan program itu merupakan solusi sekularisme-kapitalisme dalam mengatasi dampak buruk perilaku seks bebas. "Pembagian kondom justru akan menjerumuskan bangsa Indonesia ke dalam jurang kehancuran, tanpa dibentengi dengan moralitas dan akhlak yang baik dari generasi muda," ujarnya, menambahkan. Sebelumnya, Kemenkes mengatakan bahwa kampanye bagi-bagi kondom tersebut dikhususkan pada kelompok berisiko tertular penyakit HIV/AIDS seperti di tempat-tempat pelacuran, pekerja seks perempuan yang berusia 15-24 tahun yang sengaja dilacurkan dan korban perdagangan manusia. Kebijakan tersebut dilakukan, agar mereka juga mendapatkan informasi dan layanan agar tidak tertular dan menularkan penyakit yang mematikan itu kepada orang lain. Selain membagi-bagikan kondom secara gratis, Kemenkes juga berencana melakukan penguatan wawasan keagamaan melalui lembaga pendidikan seperti pendidikan agama, memberikan pendidikan moral, pendidikan kesehatan reproduksi sebagai upaya antisipatif.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012