Buenos Aires (ANTARA/Xinhua-OANA) - Senat Paraguay, Jumat (22/6), melakukan pemungutan suara yang mendukung pemakzulan Presiden Fernando Lugo dengan tuduhan "melaksanakan tugasnya secara buruk", tindakan yang menjadi dasar pendepakannya. Lugo menyebut pemakzulan itu sebagai "kudeta parlementer". Wakil Presiden Federico Franco, yang dulu adalah sekutu Lugo Tapi telah berpaling jadi musuhnya, menggantikan dia sebagai presiden dan akan memangku jabatan sampai akhir masa jabatan tahun depan. Setelah proses pengadilan selama lima jam, 39 senator mendukung pemakzulan atau impeachment , empat menentangnya dan dua abstein. Kongres Paraguay, yang dikuasai oposisi dari kubu konservatif, menyerukan pemakzulan presiden yang condong ke kiri tersebut, Kamis (21/6), setelah sengketa lahan mematikan antara petani yang tak memiliki tanah dengan polisi berakhir dengan kematian 17 orang dari kedua pihak. Oposisi mengatakan Lugo telah gagal mewujudkan janji utama kampanyenya mengenai masalah pertanahan. Lugo mengatakan ia akan mematuhi hasil pemungutan suara di Senat, tapi ia menyebut pemakzulan tersebut sebagai "kudeta parlementer dengan tuduhan yang tak sejalan dengan kebenaran", demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012