Sumenep - SMP Negeri I Sumenep, Jawa Timur, yang berstatus rintisan sekolah berstandar internasional menerima tujuh siswa berasal dari keluarga miskin, melalui jalur khusus. Kepala SMPN 1 Sumenep M Arif, Kamis, menjelaskan, penerimaan siswa baru di sekolahnya melalui dua jalur, yakni jalur reguler dan jalur khusus yang disediakan bagi siswa berprestasi dari keluarga miskin. "Semua pendaftar ke sekolah kami tetap diseleksi sebagaimana mestinya, termasuk calon siswa dari keluarga miskin. Setelah melalui sejumlah seleksi, 300 pendaftar dinyatakan diterima di SMPN 1 Sumenep, dan tujuh di antaranya adalah anak dari keluarga miskin," ujarnya di Sumenep. Secara keseluruhan, kata dia, calon siswa yang mendaftar ke SMPN 1 Sumenep sebanyak 428 orang, dan 15 di antaranya berasal dari keluarga miskin. "Setelah melalui seleksi administrasi, hanya 391 pendaftar yang lolos dan dinilai layak mengikuti tahapan seleksi berikutnya, di antaranya tes akademik dan psikologi," ucapnya. Dari 391 pendaftar yang lolos untuk mengikuti sejumlah tes lainnya itu, sebanyak 300 calon siswa dinyatakan diterima di SMPN 1 Sumenep dan akan dibagi menjadi 10 rombongan belajar atau kelas. "Kami sudah mengumumkan nama-nama calon siswa yang diterima di SMPN 1 Sumenep pada Rabu (20/6). Mereka diwajibkan mendaftar ulang kepada panitia penerimaan siswa baru di SMPN 1 Sumenep pada Sabtu (23/6)," kata Arif. Ia juga mengemukakan, sekolah yang berstatus rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) wajib mengakomodasi siswa dari keluarga miskin sebanyak 20 persen dari kuota siswa baru yang akan diterima. "Kami membuka jalur khusus pada penerimaan siswa baru itu guna menjaring siswa dari keluarga miskin. Namun, ternyata hanya ada 15 pendaftar, dan setelah diseleksi hanya tujuh orang saja yang bisa diterima di SMPN 1 Sumenep," ujarnya. Untuk memenuhi kuota sebanyak 20 persen tersebut, kata dia, pihaknya melalui tim akan melakukan pendataan ulang latar belakang siswa barunya. "Kalau ada yang dinilai layak dibantu, tentunya akan kami catat sebagai siswa yang perlu mendapat bantuan," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012