Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya akan membawa 41 karya program kreativitas mahasiswa (PKM) ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau Pimnas 2012, di antaranya gamelan sentuh (gamelan toetoel) dan wayang virtual. "Ditjen Dikti Kemdiknas menyatakan ITS meloloskan karya PKM terbanyak untuk Pimnas 2012 di Yogyakarta pada 9-13 Juli," kata Kepala Badan Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni ITS Dr Ir Bambang Sampurno MT di Surabaya, Jumat. Tahun ini, katanya, 41 karya PKM ITS itu merupakan yang terbanyak dari 591 karya yang didanai Ditjen Dikti, lalu Institut Pertanian Bogor (IPB) 31 karya, Universitas Gadjah Mada (UGM) 27 karya, Universitas Brawijaya (UB) 24 karya, dan ITB 17 karya. "Tahun lalu, ITS hanya meloloskan 32 karya dari 298 PKM yang didanai Dikti. Dari jumlah itu, ITS meraih tiga emas di Pimnas 2011 di Makassar, sehingga ITS menempati posisi kedua setelah UGM yang meraih tujuh emas," kata dosen Jurusan Teknik Mesin ITS itu. Dengan banyaknya PKM yang lolos ke Pimnas 2012, ia berharap ITS akan mampu merebut juara umum. "Kami memasang target sembilan emas, tapi minimal ada enam karya PKM yang kami unggulkan mendapatkan emas," katanya. Namun, katanya, semua lawan harus dianggap berat karena penilaian Pimnas itu tidak terukur. "Misalnya, Unair yang PKM Teknologi (PKM-T) ternyata menang dalam kategori itu pada Pimnas sebelumnya," katanya, mengingatkan. Ke-41 karya PKM dari ITS terdiri atas PKM bidang Teknologi (PKM-T) sebanyak tujuh karya, PKM Kewirausahaan (PKM-K) tujuh karya, PKM Penelitian (PKM-P) tiga karya, PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-M) lima karya, PKM Karsa Cipta (PKM-KC) 16 karya, dan PKM gagasan tertulis (PKM-GT) sebanyak tiga karya. Beberapa karya PKM yang menjadi andalan ITS untuk tampil di Pimnas 2012 antara lain wayang virtual (card game) dan gamelan toetoel (gatoel). Selain itu, Iron Box (setrika otomatis), dan I-WI atau Indonesia in The Wire Jewellery (usaha seni perhiasan berbahan dasar kawat dengan desain corak batik Indonesia). "Wayang virtual itu merupakan game mirip main kartu tentang tokoh-tokoh wayang. Kami sudah pernah mencoba pada anak kelas 4 SD, ternyata mereka yang nggak mengenal wayang akhirnya berminat, apalagi ada modul pembelajaran tentang wayang," kata Umar Affandi dari tim PKM-M. Hal senada juga diungkaplam M Reza Hadafi Fathullah yang merancang "Gatoel" (Gamelan Toetoel). "Itu sarana modernisasi budaya gamelan Jawa dengan perangkat smartphone Android, sehingga dapat menjadi alat pembelajaran gamelan yang murah, karena tidak perlu gamelan sungguhan yang harganya bisa Rp25 juta hingga Rp100 juta," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012