Pamekasan - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Cabang Pamekasan, Madura, mendorong pemerintah setempat mengembangkan pariwisata guna meningkatkan perekonomian warga. Sekretaris HIPMI Pamekasan Azis Maulana, Rabu, mengatakan, perkembangan dunia usaha salah satunya ditandai dengan majunya bisnis pariwisata. "Sebab kalau kunjungan wisatawan ramai, maka jenis usaha lainnya yang menyertainya juga akan turut berkembang dengan baik," kata Azis. Ia mencontohkan Kota Malang dan Batu, serta sejumlah kota wisata lain di luar Jawa seperti di Bali. Di dua kota itu, kata dia, maraknya pertumbuhan dunia usaha karena memiliki lokasi pariwisata yang representatif dan mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke sana. Di Kabupaten Pamekasan, menurut dia, potensi pariwisata sebenarnya sudah ada, seperti di Pantai Talang Siring, Pantai Jumiang dan lokasi pariwisata Api Tak Kunjung Padam di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan. Hanya saja, ketiga lokasi pariwisata itu kini belum terawat dengan baik, sehingga kurang menarik para wisatawan, baik di tingkat lokal maupun wisatawan luar Pamekasan untuk berkunjung lokasi tersebut. "Kalau pontensi pariwisata ini dikelola dengan optimal dan profesional, saya yakin kegiatan ekonomi masyarakat sekitar akan lebih baik," katanya menambahkan. Sebab, berdasarkan pengalaman di sejumlah daerah di Jawa Timur, ramainya kunjungan wisatawan sangat berdampak pada pengembangan dunia usaha. Oleh Karenya, HIPMI mendorong agar pemkab Pamekasan terus berupaya mengembangkan bisnis pariwisata, baik wisata alam, maupun wisata budaya, termasuk wisata religi. Secara terpisah, Kabid Pariwisata Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pamekasan Halifaturrahman mengakui, pengelolaan lokasi pariwisata selama ini memang masih kurang optimal. Hal itu terjadi, karena anggaran yang tersedia di pemkab terbatas, sehingga alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur lebih diarahkan kepada jenis pembangunan lain yang lebih mendesak. "Tapi tahun ini sudah kami anggarkan untuk perbaikan pariwisata di Pantai Talang Siring," kata Halifaturrahman. Pantai Talang Siring ini terletak di Desa Montok, Kecamatan Larangan berjarak sekitar 15 kilometer dari arah Kota Pamekasan. Menurut Halifaturrahman, sebenarnya, yang perlu mendapatkan perhatian bukan hanya pantai Talang Siring saja, akan tetapi semua lokasi wisata yang ada di Pamekasan. Seperti lokasi wisata di Pantai Jumiang, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu dan wisata Api Tak Kunjung Padam. "Pantai Talang Siring mendapatkan perioritas perbaikan karena lokasinya berada di pinggir jalan raya antarkabupaten, yakni Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep," kata Halifaturrahman. Disamping itu, sambung dia, kondisi kerusakan lingkungan di pantai itu jauh lebih parah dibanding di Tanjung dan Larangan Tokol. Tanggul penahan ombak jebol dan bibir pantai mengalami abrasi, sehingga membuat pemandangan di tepi pantai tidak terlihat indah. Halifaturrahman menjelaskan, sebenarnya jenis wisata yang potensial dikembang di Pamekasan karena sudah dikenal wisatawan luar Madura adalah wisata religi dan wisata budaya. "Kalau wisata religi, pengunjungnya setiap tahun sudah mencapai puluhan ribu orang. Kalau wisata budaya, ya karapan sapi itu. Jenis kesenian yang sudah dikenal masyarakat hingga di luar negeri," katanya menjelaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012