Malang - Manajemen Persema terus berupaya keras untuk segera melunasi gaji dan bonus kemenangan bagi pemain yang belum terbayar selama beberapa bulan terakhir. Manajer Persema Asmuri, Selasa, mengaku, manajemen saat ini masih berusaha untuk bertemu sekaligus berkoordiansi dengan konsorsium PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) karena anggaran untuk melakoni kompetisi berasal dari konsorsium. "Kami berharap segera ada titik temu dan solusi untuk mengatasi masalah keuangan ini agar pemain bisa lebih fokus dan nyaman dalam melakoni setiap pertandingan," tegasnya. Karena keterlambatan gaji selama tiga bulan dan bonus kemenangan sejak Januari hingga Mei yang tak kunjung cair tersebut, para pemain Persema mengeluarkan ancaman akan mogok latihan bahkan bertanding ketika dijamu PSMS Medan, Sabtu (9/6). Anak asuh Slave Radovski itu dijadwalkan bertolak ke Medan, Kamis (7/6), namun pada hari itu merupakan penentuan bagi pemain, apakah mereka akan berangkat ke Medan atau tidak. Sebab, keberangkatan mereka ke Medan tergantung cair tidaknya gaji mereka. Berbeda dengan tim-tim LPI lainnya, Arema Indonesia di bawah naungan PT Ancora justru mendapatkan garansi anggaran hingga akhir musim kompetisi, bahkan semua kebutuhan akan dipenuhi sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. "Kami pastikan semua lancar. Kami akan memberikan yang terbaik untuk pemain, apalagi pemain sudah bekerja keras dan memberikan yang terbaik bagi tim," tegas penasehat PT Arema Indonesia Fanda Soesilo. Bahkan, lanjutnya, manajemen juga telah menyiapkan dengan matang untuk musim kompetisi tahun depan, termasuk akan melakukan uji coba dengan tim-tim luar negeri agar Arema LPI bisa "go international". Sementara tim asal Malang lainnya, yakni Arema Indonesia yang berkompetisi di ajang Liga Super Indonesia (LSI) juga masih menunda gaji para pemainnya dan saat ini juga masih dikoordinasikan dengan pihak Ijen Nirwana sebagai penyandang dana tim berjuluk Singo Edan tersebut. Sesuai rilis yang dikeluarkan oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) belum lama ini ada 13 klub yang mengalami masalah keuangan, sehingga belum membayar hak-hak pemain, baik berupa gaji maupun bonus. Ke-13 klub yang bermasalah dengan keuangan itu di antararanya adalah Persija LPI maupun LSI, Arema LSI, Persema, Persibo Bojonegoro, Persidafon serta beberapa klub lainnya, baik LPI maupun LSI.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012