PBB, New York (ANTARA/Xinhua-OANA) - Wakil tetap Federasi Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin mengatakan di Markas PBB, Rabu (30/5), oposisi dan pemerintah Suriah tak bekerja sama dalam melaksanakan rencana enam-pasal yang diusulkan utusan PBB-Liga Arab untuk Suriah. "Sayangnya, kami tak melihat kemajuan nyata dalam penerapan rencana Kofi Annan," kata Churkin kepada pers di Markas PBB,New York setelah konsultasi tertutup Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Suriah. Kofi Annan, utusan bersama PBB-Liga Arab telah mengajukan usul guna mengakhiri krisis Suriah. "Dan apa yang saya maksud ialah tak seorang pun melaksanakan rencana Kofi Annan tersebut," katanya. Rabu pagi, Dewan Keamanan PBB bertemu untuk mendengarkan penjelasan dari wakil Annan dan Herve Ladsous, Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Operasi Pemelihara Perdamaian, mengenai situasi paling akhir di Suriah. Rencana enam-pasal itu, yang telah didukung banyak pihak di kalangan masyarakat internasional dan diterima baik oleh pemerintah Suriah, menyerukan penarikan senjata berat dan tentara dari pusat permukiman, penghentian pertempuran yang terjadi setiap hari untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan. Rencana tersebut juga menyerukan perawatan bagi korban cedera serta pembicaraan antara pemerintah oposisi. Gencatan senjata yang diperantarai PBB secara teknis berlaku pada 12 April, tapi belum berjalan akibat kerusuhan terus tak terkendali, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis. Belum lama ini, lebih dari 100 orang tewas pada akhir pekan lalu di Kota Houla, sementara 13 mayat lagi ditemukan oleh pengamat PBB pada Selasa (29/5) di Provinsi Deir az-Zour, Suriah timur. "Telah ada sedikit kemajuan di pihak pemerintah Suriah dalam hal penarikan senjata berat dari lingkungan kota besar tapi sebagaimana kita lihat pada Ahad dari tragedi mengerikan di Houla," kata Churkin. "Sebagian senjata berat digunakan untuk membom kota tersebut sebelum pembunuhan masal terjadi." Churkin juga mengatakan saat bentrokan berlanjut di Suriah, "kelompok bersenjata oposisi terus memanfaatkan setiap peluang untuk menangkap wakil pemerintah, membunuh mereka, memasang ranjau." Menurut Churkin, semua pembangunan politik tetap macet, sementara upaya Annan telah terbuang-buang. "Oposisi politik dengan teas telah menolak untuk memasuki dialog," katanya. "Kelompok oposisi yang lebih besar, seperti Dewan Nasional Suriah (SNC), terus menyerukan campur tangan bersenjata dari negara asing, menyerukan dilanjutkannya perjuangan bersenjata di dalam Suriah."(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012