Pamekasan - Puluhan aktivis mahasiswa yang mengatasnamakan diri Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM), Selasa, berunjuk rasa di area monumen Arek Lancor menuntut bupati Pamekasan, menghentikan penarikan retribusi parkir di rumah sakit setempat. Mahasiswa menilai, penarikan retribusi parkir di rumah sakit Pamekasan selama ini sangat membebani masyarakat, sebab di Pamekasan sendiri telah diberlakukan parkir berlangganan. Menurut korlap aksi Zaini Werwer, sebagai institusi pemerintahan, tidak seharusnya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatikan memberlakukan penarikan parkir di rumah sakit itu. "Oleh sebab itu, kami meminta agar penarikan retribusi parkir di rumah sakit di Pamekasan ini dihentikan," kata Zaini. Selain menggelar orasi, para pengunjuk rasa ini juga membagi-bagikan brosur kepada para pengendara kendaraan bermotor yang melintas di area monumen Arek Lancor. Tuntutan lain yang juga disampaikan BMM meminta bupati Pamekasan Kholilurrahman mengubah ketentuan penarikan retribusi parkir khusus dari Rp1.000 menjadi Rp500 untuk jenis kendaraan sepeda motor dan dari Rp2.000 menjadi Rp1.000 untuk jenis kendaraan mobil pribadi. Zaini menilai, pemberlakukan tarif parkir khusus yang ditetapkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pamekasan sebesar itu terlalu memberatkan, khususnya bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Caranya, kata dia, dengan mengubah Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2010 tentang Pemberlakukan Rentribusi Tarif Parkir di tepi jalan umum. "Jika seruan kami tidak diindahkan, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi, demi memperjuangkan kepentingan rakyat kecil," kata Zaini menambahkan. Aksi yang dilakukan sekelompok aktivis mahasiswa dari BMM ini sempat menarik perhatian warga yang melintas di area monumen Arek Lancor. Sementara, guna mengamankan aksi ini, sekitar 50 orang petugas gabungan dari jajaran Polres Pamekasan, seperti dari Satuan Lalu Lintas, Satreskrim dan Intelkam diterjunkan. Aksi yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB ini berlangsung dengar tertib, meski sebelumnya sempat mengganggu kelancaran arus lalu lintas di sekitar area Monumen Arek Lancor. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012