Madiun - Kondisi puluhan balita dan ibunya warga Dusun Lemah Ireng, Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jatim, yang mengalami keracunan setelah makan bubur kacang hijau di posyandu dusun setempat, berangsur membaik. Keenam balita yang sempat dinyatakan kritis oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Caruban Kabupaten Madiun, juga sudah terselamatkan. Termasuk Inanta (2,5) yang mengalami koma. "Secara umum kondisi korban keracunan telah pulih. Kondisi keenam balita yang kemarin dinyatakan kritis, kini juga berangsur-angsur membaik. Untuk pasien atas nama Inanta (2,5) juga sudah siuman setelah mengalami koma selama 24 jam," ujar Humas RSUD Caruban Trimo (26/5). Data rumah sakit setempat mencatat, saat ini masih ada 38 korban yang harus menjalani rawat inap. Pada Jumat (25/5), korban yang harus dirawat di RSUD Caruban sempat bertambah hingga total korban mencapai 57 orang. "Ada beberapa korban yang masuk ke RSUD pada jelang tengah malam. Bebarapa juga pulang Jumat malam itu karena membaik. Jumlah total yang sebelumnya dirawat mencapai 57 orang. Saat ini tinggal 38 orang karena lainnya telah pulang," kata dia. Polisi juga masih terus menyelidiki kasus ini. Kapolsek Mejayan Kompol Djumadi saat dikonfirmasi mengatakan, hingga kini pihaknya terus melakukan penyelidikan sambil menunggu hasil laboratorium dari sampel bubur yang sudah dikirim ke Polda Jawa Timur. Sementara, pemasak bubur kacang hijau Iin Suyadi alias Insi Kodriatu, yang juga merupakan istri Kepala Dusun Lemah Ireng telah diamankan di Mapolsek Mejayan. "Ibu In sudah kami amankan untuk dimintai keterangan. Polisi juga sudah memintai keterangan dari saksi lainnya seperti anggota posyandu, bida, dan korban sendiri," kata Kapolsek. Puluhan balita dan ibunya warga Dusun Lemah Ireng, Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, mengalami keracunan setelah pulang dari posyandu setempat pada Kamis (24/5). Para balita dan ibunya ini mengalami mual, muntah, panas, dan ada yang kejang setelah memakan makanan tambahan berupa bubur kacang hijau yang disajikan di posyandu tersebut saat penimbangan balita. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012