Surabaya - Larangan ekspor beragam hasil tambang mineral mentah sesuai kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral diprediksi merugikan Jawa Timur karena dapat memperlambat pencapaian target pertumbuhan ekonomi Jatim pada tahun 2012. "Jika target pertumbuhan ekonomi Jatim tahun ini melebihi 7,5 persen maka larangan ekspor hasil tambang mineral mentah bisa mempersulit Jatim merealisasikannya atau diperkirakan pertumbuhan ekonomi Jatim terwujud jauh di bawah target," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Budi Setiawan, di sela Sosialisasi Apindo Pusat tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa kepada Pengusaha Jatim, di Surabaya, Rabu. Hal tersebut, jelas dia, bisa terjadi karena pertumbuhan ekonomi Jatim selama ini banyak dikontribusi oleh ekspor hasil tambang mineral mentah. "Dengan adanya larangan ekspor komoditas itu, kinerja pengusaha hasil tambang mineral mentah di Jatim semakin menyusut saat ini," ujarnya. Salah satunya, contoh dia, pada bulan Maret 2012 ekspor tembaga Jatim turun 35 persen dibandingkan Februari lalu senilai 199,129 juta dolar AS. Angka penurunan itu sangat besar karena komoditas tersebut menyumbang kinerja ekspor paling besar atau 13,83 persen dari seluruh komoditas yang diekspor Jatim. "Situasi itu juga mempengaruhi ekspor nonmigas Jatim selama Maret yang turun 9,65 persen dari 1.389 miliar dolar AS selama bulan Februari 2012," katanya. Oleh karena itu, saran dia, saat ini idealnya larangan ekspor hasil tambang mineral mentah ditunda pelaksanaannya menjadi tahun 2013. "Apabila pemerintah melalui Menteri ESDM masih menerapkannya tanpa ada kesiapan dari sisi pengusaha, pada masa mendatang pertumbuhan ekonomi nasionalpun bisa mengalami dampak buruknya," katanya. Apalagi, tambah dia, selama ini pertumbuhan ekonomi Jatim memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Jatim bisa mencapai 7,3 persen dan lebih unggul dibandingkan nasional yang mencapai 6,5 persen tahun lalu. "Sementara itu, alasan kami untuk menunda kebijakan yang melarang ekspor hasil tambang mineral mentah larangan tersebut karena pemberlakuannya sekarang belum tepat menyusul ekonomi dunia belum stabil termasuk pelaku industri di Tanah Air," katanya. Dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional memang diperlukan adanya kebijakan yang komprehensif terutama yang tidak hanya mengutamakan satu sektor melainkan secara menyeluruh.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012