Manila (ANTARA/Reuters) - Kelompok-kelompok konservatif Kristen di Filipina, Sabtu, berunjuk rasa di dekat pusat perbelanjaan menuntut pembatalan dua konser penyanyi Lady Gaga di Manila pekan depan, karena menurut mereka lagu-lagunya membawa nada "setan". Protes berat di Filipina tersebut mengikuti keputusan pihak berwenang di Indonesia pekan ini. Sebagai satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia menolak kemungkinan Lady Gaga melakukan konser di Jakarta bulan depan. Di Manila, puluhan polisi antihuru-hara menghentikan ratusan pengunjuk rasa dari dua kelompok yang berbaris menuju ke tempat konser dengan spanduk bertuliskan "Stop Konser Lady Gaga" dan "Jangan mendukung Lady Gaga". Satu kelompok yang jauh lebih besar berdoa dan menyanyikan himne pada saat mereka tiba di kota pada malam hari. Para pengunjuk rasa berencana untuk mengadakan doa berjaga pada Minggu menjelang pertunjukan. Penyelenggara konser mengatakan mereka menyadari tidak ada rencana untuk membatalkan konser, dengan penggemar bersedia membayar sampai 15.000 peso (350 dolar AS) untuk tiket - di negara yang rata-rata upah bulanan masih sekitar 10.000 peso. "Kami berharap bahwa jika mereka akan terus konser, mereka seharusnya menanggal nada-nada seperti itu," kata Benny Abante, seorang pendeta Kristen, kepada wartawan. "Dia tidak harus menyanyikan lagu yang bisa menyinggung perasaan indra rohani kami atau mengenakan bikini di depan orang banyak." Anggota kelompok lainnya menjelaskan lagu-lagu Lady Gaga sebagai "sangat menghujat, tidak bermoral, cabul dan membawa nada setan dan sihir". Aksi-aksi protes di Korea Selatan, yang memiliki populasi Kristen kedua terbesar di Asia setelah Filipina, meminta pihak berwenang untuk melarang anak-anak di bawah 18 tahun menonton konser Lady Gaga. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012