Gresik - Sebanyak 20 siswa SD Muhammadiyah Gresik Kota Baru membuat alat deteksi dini angin puting beliung dari bahan botol bekas air mineral. Salah satu siswa, Sabrina Zainita Putri (10), Kamis mengatakan, pembuatan alat itu bertujuan untuk dilombakan dalam ajang Hasta Karya Media atau perlombaan kreativitas tingkat regional, dan juga tingkat nasional. Sabrina mengaku, pembuatan alat itu diharapkan pula bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengetahui lebih awal angin puting beliung dan mengurangi risiko kerugian, khususnya korban jiwa. "Indonesia adalah daerah yang rawan pancaroba, sehingga rawan puting beliung, oleh karena kami mempunyai ide membuat alat deteksi puting beliung dari botol bekas air mineral," kata siswi kelas V tersebut. Sabrina mengaku, botol bekas yang ada pada alat deteksi itu digunakan sebagai bahan kincirnya, sehingga tidak memerlukan kincir terlalu mahal. "Pembuatan alat ini hanya membutuhkan dana sekitar Rp100 ribu, dan dibuat dalam waktu sekitar dua bulan, tujuannya awal adalah untuk diikutkan lomba, dan belum mengarah pada penggunaan massa atau secara besar," paparnya. Sementara Pembina di SD Muhammadiyah GKB Kebomas Gresik, Ichwan Arief mengatakan, selain membuat alat deteksi angin puting beliung, siswa asal sekolah itu juga pernah membuat alat lain, seperti alat deteksi tsunami dan alat deteksi gempa. "Semua alat yang digunakan sangat sederhana, termasuk dari kaleng bekas atau botol air mineral," ujarnya. Arief mengaku, alat yang dibuat siswa itu hanya sebagai pembelajaran, tapi untuk skala kecil bisa diaplikasi di masing-masing rumah siswa. "Bila masing-masing siswa mampu membuat alat deteksi dini, bisa mengurangi dampak kerugian yang lebih besar khususnya korban jiwa," katanya. Sedangkan bahan yang digunakan dalam alat itu meliputi tiang besi penyangga besi baling-baling dari bekas botol air mineral, baterai 9 volt, alarm, alat kait, kabel, knop dan kaleng bekas. "Sebagai simulasi angin, kami gunakan kipas angin sesuai dengan kecepatan tombol, dan makin besar tombol makin kencang dan cepat anginnya, sehingga apabila kincir terkena angin maka alarm langsung berbunyi," tukasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012