Yogyakarta - Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta berhasil melakukan inovasi membuat lotion antinyamuk dengan memanfaatkan batang tanaman brotowali (Tinospora crispa). "Batang brotowali mengandung tinokrisposid, glikosida, dan alkaloida yang merupakan zat yang tidak disukai oleh nyamuk," kata salah seorang mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Dwi Prihastuti di Yogyakarta, Minggu. Menurut dia, proses membuat lotion antinyamuk dimulai dari menyiapkan ekstrak batang brotowali, kemudian mencampurkan ekstrak batang brotowali dengan minyak kayu putih dan "cleansing milk" ke dalam cawan petri dengan komposisi yang telah ditentukan. Selanjutnya, bahan-bahan yang telah dicampurkan diaduk sampai homogen, kemudian memasukkan lotion antinyamuk dari ekstrak batang brotowali ke dalam botol yang telah disterilisasi agar tidak mudah kering. Ia mengatakan, hasil penelitian uji efektivitas lotion dalam mengusir nyamuk pada perlakuan kadar ekstrak brotowali 10 persen adalah dari 42 nyamuk, tidak ada nyamuk yang menempel dan 26 nyamuk masih berada di sekitar tangan. Pada kadar 20 persen, hasilnya adalah dari 42 nyamuk, tidak ada nyamuk yang menempel dan 20 nyamuk masih berada di sekitar tangan. Pada kadar 30 persen hasilnya adalah dari 42 nyamuk, tidak ada nyamuk yang menempel dan 13 nyamuk masih berada di sekitar tangan. "Hal itu menunjukkan bahwa kadar ekstrak brotowali antara 10 persen, 20 persen, dan 30 persen, yang paling efektif untuk mengusir nyamuk adalah ekstrak pada kadar 30 persen" katanya. Menurut dia, hasil uji organoleptik dari 12 responden, pada aspek tekstur 85 persen menyatakan tekstur lotion lembut, aspek warna 67 persen menyatakan warna lotion cukup menarik, dan aspek aroma (bau) 43 persen menyatakan baunya sedang (cukup harum). "Para responden tersebut menyatakan bahwa mereka tidak mengalami iritasi. Penelitian itu bertujuan untuk mengetahui batang brotowali yang digunakan sebagai lotion antinyamuk yang aman bagi kulit," kata Dwi. Selain Dwi, mahasiswa Fakultas MIPA UNY yang ikut mengembangkan brotowali untuk obat nyamuk adalah Meita Wulan Sari, Bagoes Sadhewo Satria , dan Nur Fathurahman Ridwan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012