Sumenep - Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, menyiagakan sedikitnya 30 personel guna memantau situasi di Kecamatan Dasuk sejak Jumat (4/5) malam, pasca-aksi massa membakar warga yang diduga penadah sapi curian. "Sekitar 30 personel dari Polres Sumenep itu disiagakan di sekitar rumah ALW yang pada Jumat malam dianiaya hingga tewas (dibakar) oleh massa. Selain itu, anggota Polsek Dasuk mengintensifkan patroli guna memantau situasi," kata Kapolres Sumenep AKBP Dirin di Sumenep, Sabtu. Pada Jumat (4/5) malam sekitar pukul 19.30 WIB, massa yang terdiri atas ribuan orang dari sejumlah desa di Dasuk membakar ALW yang diduga penadah sapi curian. Sebelum dibakar, kedua tangan korban yang warga Desa Dasuk Laok itu diikat oleh massa dan selanjutnya dianiaya. Massa mencurigai korban sebagai penadah sapi curian, karena di kandang milik korban ditemukan lima ekor sapi yang diduga hasil curian. "Anggota kami juga berusaha melakukan pendekatan kepada warga supaya tidak melakukan aksi 'main hakim sendiri'. Kalau ada dugaan tindak pidana, seharusnya dilaporkan kepada kami dan jajaran," ujarnya. Untuk sementara, pihaknya memfokuskan pada pemantauan situasi di Dasuk guna mencegah terulangnya aksi "main hakim sendiri" hingga menewaskan seseorang. "Apa pun alasannya, menganiaya orang hingga tewas merupakan perbuatan melawan hukum. Oleh karena itu, kami juga sedang menyelidiki aksi massa yang menganiaya ALW hingga tewas," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012