Kediri - Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Kediri melakukan razia dan menjaring belasan pengemis dan anak jalanan di kota tersebut. "Mereka kami temukan di sejumlah lokasi di wilayah kota, seperti di jalan, alun-alun, pasar, dan beberapa titik lainnya," katanya Kepala Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Kediri, Kamis. Ia menyebutkan, kegiatan tersebut menindaklanjuti program Pemerintah Provinsi Jatim untuk penertiban penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang diharapkan jumlah gelandangan dan pengemis dari hari ke hari semakin menurun. Namun demikian, ia menyayangkan, karena sampai saat ini belum ada peraturan daerah yang melarang pemberian uang ke gelandangan dan pengemis hingga menyebabkan jumlah mereka dari hari ke hari juga semakin banyak. "Kami berharap ke depan ada peraturan daerah yang melarang pemberian uang ke gelandangan dan pengemis. Jika terus diberikan tentu jumlah mereka juga bisa bertambah," ucapnya. Ia juga mengatakan, sudah membuat program untuk pengentasan gelandangan dan pengemis. Untuk gelandangan dan pengemis akan diberikan pelatihan di Unit Pelaksana Teknis Panti Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis Sidoarjo, sementara anak jalanan diberikan pelatihan di Malang. Selain itu, untuk mereka yang diketahui sebagai gelandangan "psikotik" atau yang gila akan dirujuk ke RSJ Lawang, Malang. Ia mengakui, mereka yang masih berusia produktif masih mudah untuk diarahkan dan diberikan pelatihan keterampilan tapi yang sudah tua cukup sulit, sehingga mereka akan ditempatkan di panti jompo. Sementara itu, sejumlah gelandangan dan pengemis saat dirazia terlihat menolak saat didatangi petugas bahkan ada yang berniat lari. Namun setelah dibujuk dan dipastikan hanya akan dilakukan pendataan, mereka akhirnya mengikuti perintah petugas. Para gelandangan dan pengemis itu juga diperiksa oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kota Kediri untuk tes "voluntary counselling and testing" (VCT) guna memastikan mereka tertular atau tidak tertular virus penyakit. Jika diketahui mengidap, mereka akan didampingi dan diberikan pengobatan agar penyakitnya itu tidak semakin parah. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012