Gresik - Ratusan warga Tlogopojok, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, melakukan aksi protes pendirian pabrik baru yang bergerak di bidang asam sulfat PT Petro Yordan Abadi, Rabu. Protes dilakukan dengan menutup paksa pintu pabrik Petrokimia di Jalan Gubernur Suryo, Gresik, sehingga menghentikan sementara aktivitas keluar masuknya sejumlah kendaraan pabrik. Koordinator warga, Tohirin, mengatakan, aksi protes pendirian pabrik baru dilakukan karena warga tidak ingin terkena polusi udara, sebab keberadaan pabrik lama, yakni Petrokimia Gresik, polusinya cukup mengganggu warga. ''Kami tidak ingin berdirinya pabrik baru lagi, karena akan menambah polusi di wilayah Tlogopojok, sehingga warga serta anak-anak kami tidak bisa hidup sehat,'' katanya. Untuk itu, dalam aksi protes tersebut, ratusan warga meminta agar pihak Petrokimia bertanggungjawab atas penyebaran polusi dengan memberikan jaminan kesehatan kepada warga. Selain itu, warga meminta agar Petrokimia membuat pengadaan alat pengukur polusi udara dan alat sirine bahaya, sehingga warga tidak dirugikan dengan keberadaan pabrik. Menanggapi protes warga, Manajer Hubungan Masyarakat Petrokimia Gresik, Drs Wahjudi mengaku, polusi yang ditimbulkan oleh pabrik Petrokimia tidak akan menganggu warga. Sebab, pabrik Petrokimia didirikan dengan standar internasional, sehingga pihaknya yakin polusi akibat pabrik itu tidak akan membahayakan warga. ''Kita juga telah memegang sertifikat internasional saat pendirian pabrik, sehingga polusi yang menyebar ke warga tidak akan membahayakan,'' katanya. Meski demikian, Wahjudi mengaku akan tetap memantau kondisi polusi udara setiap saat di wilayah pemukiman warga, dan mengapresiasi aksi protes warga terkait pendirian pabrik baru. ''Pendirian pabrik baru PT Petro Yordan Abadi belum kita laksanakan, dan masih berupa hamparan tanah, namun kita tetap mengapresiasi aksi protes yang dilakukan warga sekitar pabrik,'' katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012