Surabaya - Sebanyak 27 pelukis dari Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, dan Kediri mempersembahkan 27 karya lukis mereka dalam pameran lukisan bertajuk "Surabaya 719" di Galeri Surabaya, 24-30 April 2012. "Insya-Allah, pameran akan dihadiri empat konsul asing di Surabaya dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini," kata ketua pelaksana pameran lukisan, Muit Arsa, di sela-sela persiapan pembukaan pameran di Surabaya, Selasa. Didampingi Ketua Umum Dewan Kesenian Surabaya (DKS) Surabaya Sabrot D Malioboro, ia menjelaskan empat konsul asing yang bersedia hadir adalah seorang konsul jenderal dan tiga orang konsul kehormatan. Mereka adalah Konjen AS di Surabaya Kristen F Bauer, Konsul Kehormatan Filipina di Surabaya Carmelita J Sagrado, Konsul Kehormatan Thailand di Surabaya Omy Asri Miryam, dan Konsul Kehormatan Belanda di Surabaya Sylvia Pangkey. "Untuk karya lukis memang dibatasi 27 karya, karena ruangan pameran di Galeri Surabaya, Balai Pemuda Surabaya, memang tidak bisa lebih dari itu, karena itu satu pelukis menyumbang satu karya lukis," katanya. Tentang tema lukisan, katanya, pihaknya tidak menetapkan tema tertentu, meski tujuan pameran untuk memperingati HUT ke-719 Kota Pahlawan. "Yang penting, mereka menyumbang karya untuk Surabaya," katanya. Oleh karena itu, ada karya lukis yang bercerita tentang Gedung Brantas, Suramadu, "Leader To Harmony" (Tri Rismaharini), Tanjung Perak Tempo Doeloe, Masjid Ampel, Dilematika Panggung (Ludruk), Megapolitan, dan sebagainya. Namun, ada pula tentang Menebar Kedamaian (Candi Buddha), Kalam Illahi (kaligrafi), Mencari Rumput, The Relief, Miss Caddy, Daun Kursi, Panen Raya, Trio Kuda, Omnifora, Pantai Sreseh, Hujan Keringat, dan sebagainya. Ke-27 pelukis yang terlibat dalam pameran adalah Abdul Chamim, Amir Kiah, Anang Timur, Andi Ananta, Andi Prayitno, Budi Sulaiman, Buggy, Cak Kadir, Daniel Dequelyu, Desemba S, Dodik Hartono, dan Ema Sujalma. Selain itu, Empu Harrys, Erwin Budianta, Ilham J Baday, Jansen Jasien, Kak Herry, Makhfoed, M Anis, Muit Arsa, Nabila D Gayatri, Osama, Pribadi Agus P, Purnomo, Sugeng Wahyono, Supar Pakis, dan S Wahyoedhi. "Pameran ini merupakan wujud kepedulian para seniman terhadap kotanya, sekaligus menunjukkan bahwa Galeri Surabaya bukan hanya ruang pameran, tapi ruang warga kota dalam hak, inspirasi, ekspresi, dan harapan," kata Ketua Umum DKS, Sabrot D Malioboro. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012