Situbondo - Sebanyak tiga siswa di Kabupaten Situbondo, Jatim, Minggu, terseret arus sungai dan satu di antaranya hingga petang hari belum ditemukan. Ketiga santri yang terseret itu adalah Adelia Paska Ningrum (8), Arah (9) dan Ananda S Hayati (12). Ananda hingga petang belum ditemukan dan tim gabungan dari polisi, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah Situbondo, Pramuka serta Satpol PP bersama masyarakat masih melakukan pencarian. Peristiwa naas menimpa siswa kelas empat SD Negeri 1 Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo, itu bermula ketika ia bersama dengan teman-temannya yang menuntut ilmu agama di Masjid At Taqwa menyeberangi sungai Sampean, Desa Wringin Anom, Panarukan. Mereka didampingi oleh ustadznya Heri Prayitno (35) dalam kegiatan jalan-jalan bersama guru seusai mengaji. Saat itu para santri hendak pulang dari acara jalan-jalan, dan beberapa santri meminta melewati jalur pintas dengan menyeberangi sungai. Saat ketiganya terseret arus, ustadz Heri dan para santri lainnya panik. Heri berusaha menolang ketiga santrinya, namun hanya berhasil menyelamatkan Adelia dan Arah, sementara Ananda terhanyut. Kedua korban selamat kemudian segera dilarikan ke Puskesmas Panarukan untuk mendapatkan perawatan. "Kami sudah mengerahkan seluruh personel untuk mencari korban, namun karena kondisi sungai yang dalam, upaya ini belum mendapatkan hasil. Kami akan terus berupaya untuk mendapatkan jasad korban," kata Kepala BPBD Situbondo Zainul Arifin. Sementara personel gabungan melakukan pencarian, sebagian keluarga dan warga melakukan doa bersama dan membaca ayat suci Al Quran di pinggir sungai tersebut. Mereka berharap, pencarian terhadap putri pasangan Anang Budi dan Yuli ini segera membuahkan hasil. Kapolsek Panarukan AKP Supadi mengemukakan bahwa pihaknya sementara ini masih berfokus pada upaya pencarian korban yang diduga sudah tewas tersebut. Setelah pencarian membuahkan hasil, pihaknya akan melakukan penyelidikan kasus ini.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012