Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa mengenang sosok KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai pejuang kemanusiaan dan pluralisme di Indonesia.

Khofifah dalam keterangannya, Minggu mengingatkan, selain sebagai tokoh yang mewariskan semangat toleransi dan keberagaman di Indonesia, Gus Dur semasa hidupnya juga dikenal memiliki ketajaman nurani dalam membela kaum lemah.

“Gus Dur adalah pemimpin yang berani mengambil langkah-langkah bersejarah, termasuk menjadi presiden pertama yang secara terbuka mengakui keberadaan kelompok minoritas Tionghoa di Indonesia. Beliau adalah teladan bagi kita semua dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan,” ujar Khofifah, saat menghadiri Haul KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang ke-15 di Ciganjur, Jakarta Selatan.

Gus Dur kerap disebut sebagai Bapak Tionghoa Indonesia, karena berjasa besar dengan menganulir Instruksi Presiden (Inpres) No. 14/1967 yang melarang perayaan Imlek dan budaya Tionghoa di Indonesia.

Selama 32 tahun, kaum Tionghoa merayakan Imlek secara sembunyi-sembunyi.

Ketika memasuki era reformasi dan Gus Dur menjadi Presiden RI, lanjutnya, beliau langsung menganulir Inpres tersebut dan menggantinya dengan Inpres No. 6/2000, yang mengakhiri diskriminasi terhadap kaum Tionghoa.

Langkah ini menjadikan Gus Dur dihormati sebagai Bapak Tionghoa Indonesia dan Tokoh Pluralisme Indonesia.

“Meski banyak yang menyebut beliau adalah tokoh pluralisme, Gus Dur lebih suka disebut sebagai tokoh humanis, itulah mengapa beliau pesan untuk dituliskan sebagai The Humanist di pusara beliau,” ujar Khofifah. 

Haul Gus Dur ke-15 ini menjadi momentum penting untuk mengingat kembali nilai-nilai perjuangan yang telah diwariskan oleh almarhum.

Karenanya Khofifah mengajak seluruh masyarakat untuk dapat melanjutkan semangat Gus Dur dalam membangun bangsa yang adil, toleran, dan penuh kasih.

"Gus Dur mengajarkan kita untuk berpihak kepada kebenaran dan keadilan, meskipun itu penuh tantangan. Warisan nilai-nilai beliau adalah bekal penting untuk masa depan bangsa,” tutur Khofifah.

Tak lupa ia juga mengingatkan satu pesan Gus Dur yang hingga sekarang ia pegang, yaitu tentang pentingnya dari sebuah perjuangan.

“Gus Dur sering berpesan pada saya, siapa pun yang hidup harus siap berjuang. Tiap perjuangan butuh pengorbanan. Setiap pengorbanan, besar pahalanya,” ujar Khofifah. 

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024