Ofisial Persebaya Surabaya menyoroti kinerja wasit lapangan hingga asisten Video Asisstent Referee (VAR) yang kurang jeli dalam melihat pelanggaran pemain Borneo FC Ronaldo Rodrigues kepada Bruno Moreira pada babak pertama.
"Wasit Tommi Manggopa, pun wasit VAR Aprisman Aranda membiarkan pelanggaran keras Ronaldo Rodrigues kepada Bruno Moreira pada babak pertama di kotak penalti. Dari rekaman video, tim media Persebaya, pun dari tayangan ulang Indosiar, jelas terlihat tangan Ronaldo menghentikan laju Bruno," ujar Media Officer Persebaya Jonathan Yohvinno, di Surabaya, Jumat malam.
Menurut dia, wasit Tommi posisinya cukup ideal untuk melihat pelanggaran tersebut, terlebih wasit VAR Aprisman yang melihat dari hasil rekaman pertandingan.
"Aneh, situasi itu tidak terlihat. Wasit Tommi posisinya cukup ideal untuk melihat pelanggaran itu. Pun, wasit VAR Aprisman, seharusnya bisa melihatnya dengan lebih jelas. Sayang, keduanya membiarkan saja," ucapnya.
Baca juga: Kalah dari Persebaya, Pelatih Borneo FC tetap bangga dengan performa tim
Saat ini, pihaknya sedang mengumpulkan seluruh bukti-bukti rekaman lain atas kepemimpinan wasit asal Bolaang Mangondow, Sulawesi Utara itu beserta asistennya.
"Persebaya saat ini sedang mengumpulkan rekaman-rekaman lain atas kepemimpinan wasit yang tidak seharusnya, tentu saja wasit di lapangan maupun wasit VAR," katanya.
Lebih lanjut, pihaknya optimistis jika federasi sepakbola Indonesia dan kompetisi Liga 1 di musim 2024/2025 merupakan yang terbaik dari penyelenggaraan sebelumnya.
"Kami di Persebaya meyakini, PSSI dan Liga 1 musim ini adalah yang terbaik. Terima kasih untuk Ketum PSSI Bapak Erick Thohir yang memimpin transformasi sepak bola Indonesia dengan dengan berani," kata Vino sapaan akrabnya.
Baca juga: Pelatih Persebaya kritik jadwal padat BRI Liga 1, banyak pemain cedera
Oleh karena itu, pihaknya berharap agar praktik-praktik kecurangan di lapangan maupun penggunaan teknologi VAR harus dibersihkan.
"Sikat semua yang melakukan praktik-praktik kecurangan. Penggunaan VAR, teknologi yang seharusnya bisa mewujudkan pertandingan sepak bola yang fair dan sportif," ucap Vino.
Vino menambahkan, dengan melakukan bersih-bersih praktik kecurangan di dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola Indonesia, akan semakin menguatkan transformasi yang telah dicanangkan PSSI lewat Ketua Umum Erick Thohir.
"Tentunya kami tidak mau transformasi sepak bola Indonesia yang sudah sangat baik selama ini, dinodai praktik-praktik curang yang terstruktur dan sistematis seperti malam ini," katanya.
"Jangan sampai suporter dan stake holder sepak bola Indonesia kehilangan kepercayaan kepada Liga 1 dan PSSI," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024