Pelatih Borneo FC Samarinda, Pieter Huistra, tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya meskipun harus menelan kekalahan 2-1 dari Persebaya Surabaya.

Bermain hanya dengan 10 pemain, Borneo FC masih mampu memberi tekanan di laga yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jumat malam.

"Saya cukup terkesan, terutama di babak kedua. Kami mengendalikan sebagian besar permainan meski dengan sepuluh orang. Bahkan, saya melihat lawan sedikit gugup," ujar Pieter dalam konferensi pers usai pertandingan.

Pieter menilai timnya hanya kurang beruntung untuk bisa menyamakan kedudukan. Beberapa peluang emas yang diciptakan Borneo FC gagal dikonversi menjadi gol.

"Mereka hanya perlu sedikit keberuntungan. Kami punya beberapa umpan silang dan tembakan bagus, tapi hari ini memang berat," katanya.

Namun, pelatih asal Belanda itu juga menyoroti kinerja wasit yang menurutnya kurang tegas, terutama dalam menindak pemain yang membuang waktu.

"Sayangnya, saya harus mengulangi ini. Wasit harus lebih paham soal pemain yang membuang-buang waktu. Seharusnya ada tambahan waktu lebih banyak," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa tindakan pemain Persebaya yang sering mengulur waktu mencerminkan citra buruk bagi sepak bola Indonesia.

"Mereka sering duduk di tanah sepanjang babak kedua. Ini mencerminkan citra sepak bola Indonesia, dan hal ini harus menjadi perhatian serius," ujarnya.

Di sisi lain, pemain Borneo FC, Leo Guntara, meminta maaf kepada para pendukung tim atas kekalahan tersebut. "Saya mewakili pemain meminta maaf karena belum bisa memberikan hasil terbaik," ucap Leo.

Leo memastikan tim akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki performa di pertandingan berikutnya. "Kami akan terus maju dan melakukan evaluasi. Semoga di laga berikutnya kami bisa meraih hasil lebih baik," katanya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024