Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menemukan sedikitnya 17 ekor sapi milik warga terjangkit penyakit muluk dan kuku (PMK), sehingga perlu penanganan khusus agar tidak menular pada sapi lainnya.
"Temuan ini berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan hewan yang dilakukan petugas di lapangan," kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Sumenep Zulfa di Sumenep, Jawa Timur, Senin.
Jumlah kasus ini, sambung dia, ditemukan sejak November hingga 15 Desember 2024.
"Dan kasus ini juga telah terlaporkan di aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKNAS)," kata Zulfa.
Ia lebih lanjut menjelaskan, sapi warga Sumenep yang terserang PMK itu umumnya merupakan sapi yang berasal dari luar Sumenep.
"Menurut laporan tim lapangan, ternyata dari 17 ekor sapi yang positif PMK itu merupakan sapi baru, yaitu baru beli, dan sapi tersebut berasal dari luar Sumenep," katanya.
Dengan demikian, asal penyakit PMK pada sapi yang ditemukan di Sumenep. bukan penyakit lama, akan tetapi sudah tertular sebelum masuk ke Sumenep.
Zulfa menuturkan, untuk mencegah meluasnya jenis penyakit ini, pihaknya terus melakukan pemantauan dan mengarahkan pemilih melakukan karantina terhadap sapi yang sakit.
Selain itu, DKPP juga meminta agar pemilik sapi fokus melakukan pengobatan.
Menurut data DKPP Pemkab Sumenep, kasus PMK di kabupaten paling timur di Pulau Madura juga pernah terjadi pada 2022.
Kala itu, sebanyak 3.743 ekor sapi milik warga Sumenep positif terjangkit PMK, paling sedikit dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura, yakni Pamekasan sebanyak 5.207 ekor, Bangkalan 5.157 ekor dan Kabupaten Sampang sebanyak 4.630 ekor.
"Kami juga terus melakukan edukasi bagi pemilik sapi untuk selalu menjaga kebersihan kandang, memberikan makanan yang cukup, termasuk pengobatan rutin," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data DKPP Pemkab Sumenep, populasi sapi di kabupaten paling timur di Pulau Madura ini sebanyak 352.790 ekor, terdiri atas sapi potong sebanyak 240.576 ekor dan sapi peliharaan warga sebanyak 112.214 ekor. Populasi terbanyak di Pulau Sapudi, yakni mencapai 13.810 ekor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024