Perusahaan biofarmasi Etana bekerja sama dengan pengembang pengobatan onkologi BeiGene meluncurkan dua obat inovatif Etapidi dan Brukinsa untuk perawatan terapi kanker khususnya paru dan esofagus.
Presiden Direktur Etana Nathan Tirtana mengatakan dengan hadirnya produk ini dapat memberikan kemudahan akses bagi pasien kanker yang membutuhkan pengobatan terkini penyakit kanker sesuai dengan tatalaksana yang berlaku dengan harga yang lebih terjangkau.
“Kolaborasi dengan BeiGene merupakan bentuk komitmen kami dalam memberikan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau. Ke depannya kami akan melakukan transfer teknologi dan produksi lokal Etapidi di Indonesia melalui kerja sama dengan BeiGene,” kata Nathan dalam acara Penyerahan Izin Edar Etapidi dan Brukinsa di Jakarta, Selasa.
Kolaborasi Etana dengan BeiGene menunjukkan kekuatan kemitraan dalam menghadapi tantangan kesehatan yang kritis. Dengan menggabungkan kehadiran dan pemahaman Etana yang mapan terhadap lanskap kesehatan di Indonesia dengan keahlian global BeiGene dalam inovasi onkologi, kemitraan ini dirancang untuk mengatasi beban kanker yang semakin meningkat di negara ini.
General Manager BeiGene Asia Tenggara Michelle Tan menyatakan kolaborasi dengan Etana menegaskan misi BeiGene untuk meningkatkan kesetaraan kesehatan dengan memastikan bahwa pengobatan kanker inovatif dapat menjangkau lebih banyak pasien yang membutuhkan.
“Bersama-sama, kami menghadapi beban kanker yang semakin meningkat di Indonesia dan menegaskan kembali komitmen kami untuk membuat terapi yang mengubah hidup menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau di seluruh dunia,” kata Michelle.
Kedua obat kanker ini juga telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kepala BPOM dr. Taruna Ikrar mengatakan kedua produk terapi target ini telah memenuhi standar keamanan dan efektivitas obat yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, baik dari segi kualitas produk maupun proses produksi.
“Harapan kami semakin banyak industri farmasi Indonesia yang mengembangkan obat-obatan inovatif yang diperlukan oleh pasien-pasien di Indonesia sesuai standard yang berlaku,” kata Taruna.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024