Ngawi - Bencana banjir yang melanda sejumlah desa di tiga kecamatan di Kabupaten Ngawi akibat luapan Bengawan Madiun sejak Kamis dini hari telah surut. "Air yang merendam rumah, sekolah, dan jalanan di sejumlah desa di Kecamatan Kwadungan, Pangkur, dan Padas sudah surut sejak Kamis siang. Genangan air masih terlihat sedikit di sejumlah lahan sawah," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi Eko Heru Cahyono, Kamis malam. Meski telah surut, pihaknya terus mengimbau kepada warga di daerah rawan banjir tersebut untuk waspada, terlebih saat hujan deras turun semalaman seperti sebelumnya. "Selain meminta warga untuk waspada, para petugas BPBD sudah siaga di posko di kecamatan untuk memberikan bantuan dan melakukan evakuasi jika banjir terjadi lagi," kata Eko. Data BPBD Ngawi mencatat, banjir kali ini melanda 15 desa di tiga kecamatan. Dari 15 desa yang terendam banjir, sembilan di antaranya berada di Kecamatan Kwadungan, empat desa di Kecamatan Pangkur, dan dua desa di Kecamatan Padas. Sembilan desa di Kecamatan Kwadungan yang terendam banjir antara lain Desa Simo, Sumengko, Purwosari, Tirak, Dinden, Jenangan, Kendung, Pojok, dan Waruk Kalong. Kemudian empat desa di Kecamatan Pangkur yang terendam antara lain Desa Gandri, Pleset, Ngompro, dan Waruk Tengah. Sedangkan dua desa di Kecamatan Padas yang terendam adalah Desa Bendo dan Banjaransari. Belum ada laporan korban jiwa dalam bencana banjir kali ini. Namun ratusan rumah dan ratusan hektare lahan persawahan sempat terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata setengah hingga satu meter. Sejumlah sekolah dan masjid juga sempat terendam. Bahkan, para siswa di sekolah tingkat SD dan SMP di wilayah setempat dilaporkan tetap menjalani ujian akhir sekolah (UAS) dalam keadaan kelas terendam banjir dan lumpur. "Kami belum mengetahui jumlah kerugian akibat bencana banjir kali ini. Petugas masih melakukan pendataan lebih rinci," tambah Eko. Sementara, banjir yang melanda Kelurahan Kelun, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, juga telah surut. Sebelumnya sebanyak 37 rumah di daerah ini terendam banjir dengan ketinggian air mencapai setengah meter. Banjir tersebut akibat luapan Sungai Sono yang merupakan anak sungai Bengawan Madiun. Pihak BPBD Kota Madiun mengimbau kepada warga Kelurahan Kelun dan Kota Madiun seluruhnya untuk waspada karena diperkirakan curah hujan masih tinggi selama beberapa hari ke depan sehingga berpotensi banjir. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012