Sampang - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Firman Pria Abadi menyatakan, kabupaten Sampang merupakan satu-satunya daerah pertama di Indonesia menerapkan pengobatan profilaksis dalam penanganan penyakit kusta. "Lounching pola pengobatan profilaksis ini digelar di pemkab Sampang, Rabu dan disaksikan oleh perwakilan Departemen Kesehatan Bidang Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)," kata Firman. Dalam rilis yang disampaikan pada ANTARA, Kamis malam, Firman menjelaskan, pola pengobatan dengan profilaksis ini belum dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Sehingga, sambung dia, Sampang merupakan satu-satunya wilayah yang menerapkan pola pengobatan seperti itu dalam penanganan pengakit kusta. "Profilaksis ini pola pengobatan yang lebih ditekankan pada pencegahan," kata dia. Firman menjelaskan, jika disatu dusun ada warga yang terserang penyakit kusta, maka masyarakat sekitar yang ada di dusun itu akan diberi obat secara gratis oleh Dinkes, sebagai upaya antisipatif agar penyakitnya tidak menular. "Tentunya atas persetujuan masyarakat yang hendak diberi obat itu," ucap Firman. Menurut Firman, pengobatan dengan pola profilaksis ini dilakukan, mengingat kabupaten Sampang merupakan satu-satunya kabupaten di Jawa Timur yang tercatat masyarakatnya banyak menderita kusta. Data yang dirilis Dinkes Jatim belum lama ini menyebutkan, Jawa Timur menjadi kontributor terbesar penderita kusta di Indonesia. Dari sekitar 17 ribu penderita kusta di Indonesia, sekitar 5.000 orang atau 30 persen diantara dari Jawa Timur dengan jumlah penderita terbanyak di Kabupaten Sampang. Pada tahun 2010, jumlah kasus penderita Kusta sebanyak 4.653. Tahun 2011 meningkat menjadi 5.000 dengan proporsi penderita cacat mencapai 14 persen. Jenis penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa, akan tapi juga anak-anak. Untuk skala nasional, penderita kusta anak-anak seharusnya tidak boleh lebih dari 15 persen, namun di Jatim justru mendekati angka itu, yakni 11 persen. Di Kabupaten Sampang sendiri, jumlah penderita kusta tercatat sebanyak 415 orang. Mereka itu tersebar di beberapa wilayah kecamatan, seperti Kecamatan Karangpenang, Camplong, Omben, Sokobanah, Tambelangan dan sebagian di Kecamatan Kota, Sampang. (*)

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012