Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Adi Nuryanto menekankan pentingnya pendidikan vokasi sebagai penggerak utama penguasaan teknologi dalam menghadapi tantangan industri masa depan.
"Penguasaan teknologi tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga menciptakan daya saing di pasar global," katanya dalam Forum Vocationomics di Jakarta, Selasa.
Adi menegaskan penguasaan teknologi dapat menciptakan resiliensi ekonomi untuk bertahan dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan ekonomi seperti krisis global atau disrupsi teknologi.
Ia menilai hubungan antara dunia usaha, dunia industri, teknologi, dan ekonomi dengan pendidikan menentukan bagaimana Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil, di mana kemandirian teknologi menjadi salah satu kunci utama.
"Hal ini akan menjadi fondasi untuk memperkuat resiliensi ekonomi terutama dalam menghadapi krisis global atau disrupsi rantai pasok," ujarnya.
Menurut Adi, penguasaan teknologi salah satunya dapat diakselerasi dengan pendidikan vokasi, yang berfungsi sebagai penggerak dalam penguasaan dan kemandirian teknologi yang merupakan elemen penting untuk memperbaiki struktur ekonomi.
Dengan memberikan pelatihan berbasis teknologi terbaru, lanjutnya, pendidikan vokasi membantu menciptakan tenaga kerja yang mampu mengadopsi dan mengembangkan inovasi teknologi dalam berbagai sektor.
"Ini berkontribusi pada modernisasi sektor ekonomi tradisional, mempercepat industrialisasi, dan mendorong terciptanya ekonomi berbasis pengetahuan," ucapnya.
Melalui hal ini, Adi menyatakan pendidikan vokasi tidak hanya mendukung pertumbuhan sektor formal, tetapi juga katalisator bagi transformasi ekonomi menuju struktur yang lebih inklusif, produktif, dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, Adi mengajak peran serta para mitra di sekolah vokasi dan industri untuk bersama-sama menciptakan ekosistem yang lebih inklusif, produktif, dan berkelanjutan untuk dapat mengakselerasi modernisasi sektor ekonomi tradisional, mempercepat industrialisasi, dan mendorong terciptanya ekonomi berbasis pengetahuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024