Surabaya - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Kamis, menggalang aksi "Koin APBN Jebol" dengan mengedarkan kotak sumbangan ke seluruh fakultas yang ada. "Hasilnya akan kami antar ke Pemprov Jatim melalui aksi di depan Gedung Negara Grahadi pasca-sidang paripurna DPR RI tentang BBM," kata Bidang Kajian BEM Unair, Subandi Rianto, didampingi Presiden BEM Unair, Arif Syaifurrizal. Menurut dia, aksi pengumpulan koin untuk "membantu" APBN itu dimaksudkan untuk menyindir ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola APBN, sehingga jebol akibat kelebihan subsidi BBM dan akhirnya harga BBM harus naik. "Aksi pengumpulan koin untuk APBN itu kami galang setelah kami melakukan kajian kepada ratusan mahasiswa Unair pada 13 fakultas yang ada dan hasilnya mayoritas mahasiswa Unair menolak kenaikan BBM," katanya. Ia mengatakan ada sekitar 5-10 persen mahasiswa Unair yang menerima kenaikan harga BBM dengan beberapa catatan, karena mereka yang setuju umumnya memang berasal dari keluarga yang mampu secara ekonomis. "Tapi, 90-95 persen mahasiswa Unair menolak kenaikan harga BBM itu, karena mereka menilai kenaikan harga BBM itu berdampak sosial dan ekonomi yang sistemik dan menjalar, terutama di kalangan masyarakat kelas bawah, seperti petani, buruh, nelayan, dan sebagainya," katanya. Selain itu, katanya, kenaikan harga BBM itu juga menjadi bukti dari lemahnya pemerintah terhadap kedaulatan energi negara, seperti terlihat dari banyaknya liberalisasi di sektor minyak dan gas serta energi. "Tidak hanya lemah, usaha-usaha untuk menemukan sumber energi terbarukan juga masih belum menampakkan hasil. Pemerintah perlu menata ulang kedaulatan energi negara, menata sistem transportasi agar diminati masyarakat, mengurangi kendaraan pribadi serta berpihak pada kepentingan rakyat," katanya. Secara terpisah, Wakil Rektor II Unair Surabaya Dr M Nasih MT.Ak menyatakan pihaknya tidak akan menaikkan Sumbangan Operasional Pendidikan (SOP) akibat kenaikan harga BBM. "Dampak kenaikan harga BBM secara objektif tidak banyak berpengaruh, kecuali kalau TDL (tarif dasar listrik) juga naik. Jadi, Unair tidak akan menaikkan SOP hanya gara-gara kenaikan harga BBM," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012