Kantor Berita ANTARA melalui Galeri Foto Jurnalistik Antara memamerkan 94 karya foto dari 40 pewarta foto dengan tema "Santri" di Taman Brantas, Kota Kediri, Jawa Timur.
Kepala Galeri Foto Jurnalistik Antara Ismar Patrizki mengemukakan kegiatan pameran foto ini bagian dari diseminasi informasi. Pameran serupa juga telah digelar empat kali yakni dua kali di Jakarta, di Solo, dan Tegal, Jawa Tengah. Setiap pameran mengangkat tema yang berbeda dengan konsep pameran yang berbeda pula penyajiannya.
"Ini yang pertama di Kediri. Ini bagian dari diseminasi informasi dan khusus di Kediri temanya 'Santri'. Kediri adalah kota santri dan kami mencari relevansi pameran ini dengan wilayah itu sendiri," katanya saat membuka kegiatan di Taman Brantas, Kota Kediri, Sabtu petang.
Ia menjelaskan dalam pameran itu ingin memperlihatkan perkembangan serta dinamika sehari-hari santri. Banyak orang berasumsi bahwa pondok pesantren itu tradisional kemudian cuma belajar agama.
"Faktanya pada foto yang kami punya, santri mengikuti perkembangan teknologi. Kemudian berkembang pula wirausaha, ada santripreneur dan segala macam. Bahwa pesantren itu tidak hanya mengajarkan agama tapi bisa membekali santri dengan kemampuan untuk mengembangkan diri dan bisa survive di luar," kata dia.
Pihaknya berharap dengan pameran ini bisa menjadi edukasi bagi masyarakat. Selain banyak yang bisa dipelajari dari foto yang dipamerkan, untuk pemilihan juga di ruang publik dengan tujuan masyarakat bisa melihatnya.
"Kenapa di ruang publik dan terbuka untuk umum dan disajikan? Supaya image pameran bukan barang yang mahal. Jadi, semua orang bisa melihat, pameran juga bisa menghibur berbagai lapisan masyarakat," kata dia.
Dalam kegiatan ini, ada 94 karya foto dari 40 pewarta foto yang dipajang. Foto dengan tema "Santri" itu diambil dari berbagai wilayah di Indonesia.
Sementara itu, Redaktur Pelaksana Kantor Berita ANTARA Sigit Pinardi menambahkan pameran di Kota Kediri ini merupakan pameran foto kelima. Setiap tahunnya, ANTARA menyelenggarakan sedikitnya enam pameran foto.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian penugasan dari pemerintah melalui Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) untuk menyampaikan berita-berita baik agar masyarakat memiliki harapan. Sehingga masyarakat tidak hanya disuguhi oleh hal-hal negatif.
"Kami merasa terhormat bisa mempresentasikan karya teman-teman pewarta foto ANTARA. Semoga kolaborasi ini tidak berhenti sampai di sini. Selamat menikmati pameran foto ini," kata dia.
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengapresiasi kegiatan pameran foto tersebut. ANTARA sebagai kantor berita nasional, selalu hadir menyajikan berita-berita terkini dan terpercaya.
Ia pun menambahkan melalui pameran foto jurnalistik, ANTARA juga hadir mengajak semua untuk merenung dan mengapresiasi keindahan serta kedalaman pesan yang terkandung dalam setiap karya pewarta foto ANTARA.
"Kami atas nama Pemkot Kediri menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kantor Berita Nasional ANTARA yang telah mempercayakan Kota Kediri sebagai lokasi penyelenggaraan pameran foto. Utamanya di Taman Brantas ini selaras dengan tujuan Pemkot Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Galeri Foto Jurnalistik Antara Ismar Patrizki mengemukakan kegiatan pameran foto ini bagian dari diseminasi informasi. Pameran serupa juga telah digelar empat kali yakni dua kali di Jakarta, di Solo, dan Tegal, Jawa Tengah. Setiap pameran mengangkat tema yang berbeda dengan konsep pameran yang berbeda pula penyajiannya.
"Ini yang pertama di Kediri. Ini bagian dari diseminasi informasi dan khusus di Kediri temanya 'Santri'. Kediri adalah kota santri dan kami mencari relevansi pameran ini dengan wilayah itu sendiri," katanya saat membuka kegiatan di Taman Brantas, Kota Kediri, Sabtu petang.
Ia menjelaskan dalam pameran itu ingin memperlihatkan perkembangan serta dinamika sehari-hari santri. Banyak orang berasumsi bahwa pondok pesantren itu tradisional kemudian cuma belajar agama.
"Faktanya pada foto yang kami punya, santri mengikuti perkembangan teknologi. Kemudian berkembang pula wirausaha, ada santripreneur dan segala macam. Bahwa pesantren itu tidak hanya mengajarkan agama tapi bisa membekali santri dengan kemampuan untuk mengembangkan diri dan bisa survive di luar," kata dia.
Pihaknya berharap dengan pameran ini bisa menjadi edukasi bagi masyarakat. Selain banyak yang bisa dipelajari dari foto yang dipamerkan, untuk pemilihan juga di ruang publik dengan tujuan masyarakat bisa melihatnya.
"Kenapa di ruang publik dan terbuka untuk umum dan disajikan? Supaya image pameran bukan barang yang mahal. Jadi, semua orang bisa melihat, pameran juga bisa menghibur berbagai lapisan masyarakat," kata dia.
Dalam kegiatan ini, ada 94 karya foto dari 40 pewarta foto yang dipajang. Foto dengan tema "Santri" itu diambil dari berbagai wilayah di Indonesia.
Sementara itu, Redaktur Pelaksana Kantor Berita ANTARA Sigit Pinardi menambahkan pameran di Kota Kediri ini merupakan pameran foto kelima. Setiap tahunnya, ANTARA menyelenggarakan sedikitnya enam pameran foto.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian penugasan dari pemerintah melalui Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) untuk menyampaikan berita-berita baik agar masyarakat memiliki harapan. Sehingga masyarakat tidak hanya disuguhi oleh hal-hal negatif.
"Kami merasa terhormat bisa mempresentasikan karya teman-teman pewarta foto ANTARA. Semoga kolaborasi ini tidak berhenti sampai di sini. Selamat menikmati pameran foto ini," kata dia.
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengapresiasi kegiatan pameran foto tersebut. ANTARA sebagai kantor berita nasional, selalu hadir menyajikan berita-berita terkini dan terpercaya.
Ia pun menambahkan melalui pameran foto jurnalistik, ANTARA juga hadir mengajak semua untuk merenung dan mengapresiasi keindahan serta kedalaman pesan yang terkandung dalam setiap karya pewarta foto ANTARA.
"Kami atas nama Pemkot Kediri menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kantor Berita Nasional ANTARA yang telah mempercayakan Kota Kediri sebagai lokasi penyelenggaraan pameran foto. Utamanya di Taman Brantas ini selaras dengan tujuan Pemkot Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024