Kediri - Petugas Kepolisian Resor Kediri Kota, memeriksa urine sopir truk gandeng bernama Mudjiono (42), warga Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun, Kota Malang, untuk mengetahui kondisi kesehatannya. "Kami ingin pastikan kondisi kesehatannya, apakah ada pengaruh alkohol ataupun narkotika. Jadi, kami akan periksakan lewat tes urine dan darah," kata Kepala Polres Kediri Kota, AKBP Ratno Kuncoro di Kediri, dikonfirmasi terkait tindak lanjut pascakecelakaan maut yang menewaskan empat pengendara di Kelurahan Semampir, Kota Kediri, Senin petang. Ia mengatakan, sampai saat ini sopir itu masih diperiksa petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri. Sejauh ini, belum diketahui hasil pasti, dan dimungkinkan keesokan harinya sudah ada hasil jelas. Kapolres juga mengatakan, masih melakukan penyelidikan dari kasus ini. Penyelidikan dilakukan untuk mempertajam adanya unsur kelalaian atau kesengajaan dalam kecelakaan itu. Namun, kata dia, dari laporan sementara yang masuk, sopir ini sengaja menerobos rambu-rambu lalu lintas. Saat itu, rambu berwarna merah, dan harusnya berhenti, dan sopir nyatanya langsung menerobos, hingga kecelakaan itu terjadi. "Kalau dugaan sementara, rem blong. Namun, tadi, dia (sopir, red) jelas melanggar rambu lalu lintas. Selain orangnya, kami juga akan periksa truk itu," ucap Kapolres. Kecelakaan maut terjadi di perempatan Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota Kediri, melibatkan sebuah truk gandeng serta empat sepeda motor. Truk dengan nomor polisi L 8120 SR itu melaju kencang dari arah utara (arah Kabupaten Nganjuk) ke selatan (Kota Kediri). Truk yang dikemudikan oleh Mudjiono itu melanggar rambu lalu lintas dan terus saja berjalan. Dari arah berlawanan, sejumlah kendaraan juga melaju, karena rambu sudah hijau. Dua sepeda motor dari arah timur melaju kencang dan dua lainnya dari arah yang sama dengan truk. Empat orang tewas dalam kejadian itu, dan sejumlah warga lainnya terluka. Korban meninggal itu di antaranya Ajeng Riyanti (27) dan Rukanti warga Dusun Nglaban, Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Ratna Ningsih, dan Hartini. Namun, alamat mereka belum jelas. Jenazah mereka saat ini disimpan di RSUD Gambiran untuk keperluan penyidikan. Polisi berharap, ada keluarga yang segera melapor jika merasa kehilangan salah seorang anggota keluarganya. Sementara itu, sepeda motor milik para korban kecelakaan itu saat ini dibawa ke markas Polres Kediri Kota. Polisi juga menyimpan seluruh surat sepeda motor termasuk membawa identitas para korban, untuk memudahkan pemeriksaan. Nomor polisi dari motor itu di antaranya Honda Revo AG 4048 GQ, Yamaha Mio AG 5841 BR, Yamaha Vega AG 6847 JT, dan Yamaha Vega AG 6709 JS. Saat kejadian yang berlangsung petang hari tersebut, arus lalu lintas terlihat sangat macet. Saat itu, sejumlah pegawai juga pulang dari tempatnya bekerja, membuat arus lalu lintas semakin terlihat sangat padat. Kemacetan bahkan terlihat sejak memasuki Jembatan Semampir, yang menghubungkan Kota dengan Kabupaten Kediri (arah ke Kabupaten Nganjuk, red). Polisi sudah berjaga di sejumlah titik, menguirai kemacetan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012