Ikatan Alumni Seni Rupa dan Desain Universitas Negeri Surabaya (IKA SRD Unesa) menggelar pameran seni rupa bertajuk "ASF Art Exhibition" dengan tema "Lalu Kini" sebagai ajang temu kangen alumnus di bidang seni rupa serta media pembelajaran seniman muda.

Guru besar Unesa bidang seni rupa Prof Djuli Djatiprambudi mengatakan karya dalam pameran ini kebanyakan dari alumni angkatan lama, sehingga gaya seni yang ditampilkan juga tergolong jadul.

"Namun itu bukan menjadi terlihat kuno, banyak seni lama yang bisa dipelajari bahkan digabung dengan seni-seni saat ini, seperti kontemporer bahkan bisa dengan digital," kata Prof Djuli disela kegiatan ASF Art Exhibition 2024, di Alun-Alun Surabaya, Rabu malam.

Pameran yang digelar pada 20-23 November 2024 itu, kata dia, juga sebagai ajang unjuk gigi bagi alumni untuk menginspirasi para seniman-seniman muda dari Unesa.

"Ternyata teman-teman power kreatifnya masih ada. Meskipun begitu seniman generasi lama tidak bisa dibanding-bandingkan dengan seniman sekarang karena beda generasi," ujarnya.

Sementara itu, seniman sekaligus budayawan asal Surabaya Wayan Setiadarma mengaku perkembangan seni rupa setiap tahunnya itu akan berubah, oleh karenanya penting untuk bisa mengikuti alurnya.

"Jadi dalam pameran ini berbagai macam gaya muncul, ada lukis, patung, kriya keramik, instalasi, batik, ilustrasi, fotografi, komik strip dan sebagainya ada di sini," katanya.

Terlebih, lanjutnya, dalam pameran yang diikuti oleh 43 pengkarya itu, juga bisa dilihat dari gaya-gaya seninya yang semakin lama akan bergaya abstrak.

"Contohnya dalam seni kaligrafi, dahulu selalu ada pakem dan pola yang sama, namun untuk sekarang akan bergaya abstrak atau kontemporer," tuturnya.

Oleh karena itu, dirinya mengajak untuk masyarakat Surabaya bisa menikmati sajian karya seni rupa milik IKA SRD Unesa.

"Akan banyak ilmu yang bisa didapat jika melihat seni rupa," katanya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024