Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan optimistis Indonesia bisa mencapai swasembada gula sebelum memasuki tahun 2028, jika kinerja sejumlah kementerian terkait bisa kompak untuk mewujudkan hal tersebut.
"Kita pakai teknologi, ada drone, irigasinya, alatnya juga kalau dulu pakai cangkul, sekarang pakai mesin. Bibitnya varietas baru yang merupakan bibit unggul dari sebelumnya, sehingga produktivitasnya bisa tinggi," katanya saat menghadiri peluncuran Program Manis menuju Swasembada Gula Nasional, di areal perkebunan tebu Pabrik Gula Djatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu.
Menurutnya, produksi gula di Indonesia sudah mengalami kenaikan yakni tahun lalu (2023) produksinya sebanyak 2,2 juta, dan tahun 2024 meningkat menjadi 2,4 juta ton.
"Namun untuk memenuhi kebutuhan gula nasional masih kurang 800 ribu ton, kami akan mempercepat. Kalau produktivitasnya tinggi dan untungnya banyak, sehingga petani tebu akan menanam lagi dan Indonesia bisa swasembada gula sebelum 2028," ujarnya pula.
Ia menjelaskan pemenuhan komoditas tebu sebagai bahan baku peningkatan produksi bioetanol juga ditargetkan tercapai pada tahun 2030 dengan optimalisasi lahan-lahan yang ada, serta menyiapkan lahan baru seperti di Merauke dan lahan-lahan yang lain.
Menteri yang akrab disapa Zulhas itu menyebut, dukungan bersama semua pemangku kepentingan pada program Asta Cita Presiden Prabowo serta upaya mencapai swasembada pangan sudah dicanangkan.
Dalam kesempatan itu, Menko Bidang Pangan juga menyempatkan meninjau adanya empat varietas benih tebu unggulan yang baru dirilis, yakni PS Nusantara 081, PS Nusantara 082, PS Nusantara 083, dan PS Nusantara 084, kebun tebu unggulan P10T, melakukan penanaman tebu perdana serta menggunakan loko lori menuju lokasi acara.
Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Mohammad Abdul Ghani mengatakan berbagai program telah dilakukan untuk mendukung swasembada gula, di antaranya penggunaan teknologi untuk perawatan tanaman tebu.
"Kemudian ada aplikasi platform ETERA yang menghubungkan petani dengan perbankan, saprodi penyediaan pupuk melalui program Makmur, irigasi yang baik, serta penggunaan benih tebu varietas baru yang diharapkan dapat meningkatkan produksi gula," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kita pakai teknologi, ada drone, irigasinya, alatnya juga kalau dulu pakai cangkul, sekarang pakai mesin. Bibitnya varietas baru yang merupakan bibit unggul dari sebelumnya, sehingga produktivitasnya bisa tinggi," katanya saat menghadiri peluncuran Program Manis menuju Swasembada Gula Nasional, di areal perkebunan tebu Pabrik Gula Djatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu.
Menurutnya, produksi gula di Indonesia sudah mengalami kenaikan yakni tahun lalu (2023) produksinya sebanyak 2,2 juta, dan tahun 2024 meningkat menjadi 2,4 juta ton.
"Namun untuk memenuhi kebutuhan gula nasional masih kurang 800 ribu ton, kami akan mempercepat. Kalau produktivitasnya tinggi dan untungnya banyak, sehingga petani tebu akan menanam lagi dan Indonesia bisa swasembada gula sebelum 2028," ujarnya pula.
Ia menjelaskan pemenuhan komoditas tebu sebagai bahan baku peningkatan produksi bioetanol juga ditargetkan tercapai pada tahun 2030 dengan optimalisasi lahan-lahan yang ada, serta menyiapkan lahan baru seperti di Merauke dan lahan-lahan yang lain.
Menteri yang akrab disapa Zulhas itu menyebut, dukungan bersama semua pemangku kepentingan pada program Asta Cita Presiden Prabowo serta upaya mencapai swasembada pangan sudah dicanangkan.
Dalam kesempatan itu, Menko Bidang Pangan juga menyempatkan meninjau adanya empat varietas benih tebu unggulan yang baru dirilis, yakni PS Nusantara 081, PS Nusantara 082, PS Nusantara 083, dan PS Nusantara 084, kebun tebu unggulan P10T, melakukan penanaman tebu perdana serta menggunakan loko lori menuju lokasi acara.
Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Mohammad Abdul Ghani mengatakan berbagai program telah dilakukan untuk mendukung swasembada gula, di antaranya penggunaan teknologi untuk perawatan tanaman tebu.
"Kemudian ada aplikasi platform ETERA yang menghubungkan petani dengan perbankan, saprodi penyediaan pupuk melalui program Makmur, irigasi yang baik, serta penggunaan benih tebu varietas baru yang diharapkan dapat meningkatkan produksi gula," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024