Pamekasan - Budayawan senior dari Pamekasan, Madura, Bob Candra mendirikan taman baca sastra sebagai media pembelajaran dan peningkatan wawasan kesastraan di kalangan masayarakat di wilayah itu. Dalam dialog "Menata Masa Depan Budaya Madura" yang digelar di rumah anggota DPRD asal Pademawu, Iskandar, Minggu, pria yang juga pegiat teater ini mengaku dirinya merasa terpanggil untuk mendirikan taman baca sastra, karena referensi sastra dan budaya di Pamekasan sangat minim, dan masyarakat yang hendak belajar sastra dan budaya kesulitan mendapatkan buku di perpustakaan. "Saya tidak menemukan adanya perpustakaan yang representatif untuk meningkatkan wawasan sastra dan budaya. Makanya, kemudian saya merasa terpanggil untuk mendirikan taman baca sastra ini," kata Bob Candra. Akibat kurang referensi bacaan, baik dalam hal seni budaya, maupun wawasan kesusastraan, kalangan pemuda di Madura secara umum dan Pamekasan pada khususnya, kini cenderung kurang berminat untuk mempelajari budaya. Bahkan yang ironi, akhir-akhir ini sudah banyak pemuda di Pamekasan yang sudah tidak mengenal budaya Madura. "Ketika kondisinya seperti itu, kita sebagai orang Madura akan kehilangan identitas budaya kita," ucap dia, Padahal di berbagai daerah yang maju dan dikenal luas oleh masyarakat, seperti di Bali, menurut Bob Candra, karena mereka mempertahankan identitas tradisi dan budaya leluhurnya. "Negara kita yang bernama Indonesia ini kan karena terdiri dari beragam etnik, budaya dan tradisi berbeda," ucapnya. Artinya,kata Bob Candra, jika identitas budaya dari masing-masing daerah, termasuk di Madura ini, hilang, maka Indonesia nantinya akan kehilangan identitas budaya Madura yang selama ini menjadi bagian dari Indonesia. Taman baca sastra yang didirikan budayawan senior Pamekasan Bob Candra ini kebanyakan berisi naskah dialog drama yang selama ini pernah ditampilkan di negeri ini. Baik naskah dialog drama Indonesia, ataupun naskah dialog drama yang dipentaskan budayawan asing. "Khusus naskah dialog drama yang ada di taman baca sastra saya itu saat ini berjumlah sebanyak 570 naskah, belum termasuk buku-buku tentang sastra dan budaya lainnya," tutur Bob Candra. Bob Candra sendiri merupakan budayawan lokal Pamekasan yang selam ini dikenal sangat menekuni seni budaya dan hingga kini aktif sebagai pembina teater di berbagai perguruan tinggi dan sanggar seni di Pamekasan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012