Pamekasan - Petugas Polres Pamekasan menyelidiki motif pembacokan yang menimpa seorang wartawan mingguan pada Kamis (23/3) malam di Desa Tlagah, Kecamatan Pegantenan. Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Pamekasan AKP Suyono, Jumat menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui motif pembacokan yang menimpa wartawan mingguan. "Soalnya kami belum bisa memeriksa korban, karena kondisinya masih kritis dan masih menjalani perawatan intensif di RSD Pamekasan," kata Suyono. Wartawan mingguan, korban pembacokan orang tak dikenal itu bernama Khairu (35) asal Desa Lebbek, Kecamatan Pakong. Saat ini korban masih dirawat di instalasi gawat darurat Rumah Sakit dr Slamet Martodirdjo Pamekasan.Korban menderita luka bacok di bagian paha dan lengan. "Tadi pagi tim penyidik sudah datang ke rumah sakit. Tapi karena korban belum siupan, kami tidak mendapatkan informasi apapun terkait kasus pembacokan itu," kata Suyono menjelaskan. Sementara, kabar yang berkembang di masyarakat, motif pembacokan yang terhadap wartawan mingguan bernama Khairul ini, karena pemerasan. Namun polisi belum memastikan hal itu. "Kabarnya memang seperti itu. Tapi seperti apa pastinya belum. Jadi tunggu hasil penyidikan petugas saja nanti," terang Suyono. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan Muchsin mengatakan, akan meneliti motif pembacokan wartawan mingguan itu. "Jika yang bersangkutan itu memang bertugas sesuai dengan kaidah jurnalis, maka semestinya PWI memberikan advokasi, karena dalam menjalankan tugas wartawan dilindungi oleh undang-undang," katanya. Akan tetapi, jika yang bersangkutan dalam menjalankan tugas melanggar ketentuan dan kode etik jurnalis, sebagaimana melakukan pemerasan seperti kabar yang berkembang di masyarakat, Muchsin menegaskan, tidak akan melakukan advokasi. "Kami juga masih menunggu hasil penyelidikan petugas nanti," katanya menjelaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012